Kata "money(=uang)"
diyakini berasal dari sebuah kuil pemujaan Hera. Bagi bangsa Romawi kuno Hera
adalah dewi yang sering dikaitkan dengan uang.
Berikut ini adalah tahap-taha dalam perkembangan uang dalam sejarah perekonomian
manusia.
A.Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini
masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannya dengan usaha sendiri. Apa yang diperolehnya itulah
yangdimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya
B. Tahap Barter
Diperkirakan metode barter sudah
digunakan sejak 100 ribu tahun yang lalu. Walaupun demikian tidak ada catatan
yang menunjukkan bahwa transaksi ekonomi pada masa itu benar-benar tergantung
pada metode barter.
Metode barter muncul saat manusia
sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan memiliki surplus produksi. Kelebihan
produksi inilah yang memungkinakan mereka untuk bisa menukarnya dengan barang
lain yang mereka butuhkan. Bisa jadi metode ini muncul di zaman perundagian
dimana manusia mulai melakukan pembagian tugas.
Namun pada prakteknya, metode ini memiliki
banyak kekurangan sehingga sulit
diterapkan. Kesulitan-kesulitan yang
dirasakan antara lain sebagai berikut :
·
Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai
barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya.
·
Kesulitan
untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
C. Tahap Uang-Komoditas
Manusia tidak langsung menemukan uang sebagai alat
tukar. Sebelum benar-benar memasuki ‘zaman uang’ dan meninggalkan ‘zaman
barter’, manusia menggunakan barang sebagai alat tukar. Barang tertentu yang
digunakan sebagai alat tukar ini dikenal
sebagai uang-komoditas (commodity money).
Perbedaan mendasar antara ‘barter barang-dengan-barang’ dengan ‘uang-komoditas’
adalah adanya kesepakatan penggunaan (generally
accepted) suatu barang/komoditas tertentu sebagai alat tukar. Jenis uang-komoditas
yang disepakati biasanya sangat dipengaruhi
persepsi suatu bangsa terhadap nilai barang tersebut. Dengan demikian uang-komoditas
bisa berbeda di tiap wilayah dan bisa berubah seiring waktu. Barang yang
dijadikan uang-komoditas, biasanya merupakan barang yang tinggi nilainya, sulit
diperoleh, memiliki nilai mistik/magis atau berupa barang kebutuhan dasar yang
digunakan sehari-hari.
Banyak jenis komoditas yang pernah digunakan
sebagai uang-komoditas diantaranya: emas, perak, tembaga, kulit kerang, barley,
manik-manik, beras, garam, merica, batu-batu besar, ikat pinggang hias, alkohol,
rokok, ganja, gula-gula, dll.
Walaupun uang-komoditas sudah mampu memecahkan
beberapa kekurangan sistem barter, namun
ia masih memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangan tersebut
diantaranya:
·
perbedaan
komoditas yang disepakati sebagai alat tukar dalam suatu wilayah
·
beberapa
jenis uang-komoditas, masih ada yang
tidak tahan lama, mudah hancur/rusak atau menurun nilainya.
·
beberapa
jenis uang-komoditas masih sulit menyatakan pecahan-pecahan kecil
·
dalam
jumlah besar, uang-komoditas masih membutuhkankan storage
·
dalam
jumlah besar, uang-komoditas menimbulkan masalah transportasi
D. Tahap Uang Logam
Uang-komoditas
berupa emas, perak dan logam lainnya, dapat memenuhi syarat uang yang baik.
Mereka memiliki nilai yang tinggi, namun bisa dipecah menjadi lebih kecil tanpa
mengurangi nilainya. Uang logam cenderung tahan lama, bisa disimpan pada storage yang lebih kecil, mudah
dibawa-bawa dan hampir bisa diterima sebagai alat tukar di wilayah manapun. Pada
masa ini setiap orang berhak menempa, melebur, menjual, memakai dan
menyimpannya. Tidak ada ketentuan tertentu untuk mengatur uang. Hal ini tidak
menimbulkan masalah karena nilai tukar uang dinilai dari nilai instrinsiknya,
yaitu nilai sebenarnya dari kadar dan volume dari uang logam tersebut (full boddied money).
Beberapa peneliti meyakini bahwa uang diciptakan pertama kali di
negeri Cina lebih kurang 2700 SM pada masa Huang (Kaisar Kuning). Namun
informasi lain menyatakan bahwa "Uang logam" pertama
kali diproduksi oleh Cina pada abad 500 SM. Meskipun secara teknis tidak
berbentuk koin, bentuk uang logam tersebut terbuat dari bahan logam, seperti
perunggu. Di Di awal penggunaanya "Koin" ini tidak memiliki standar tertentu
dan tidak memiliki jaminan dari otoritas manapun. Hingga akhirnya Raja Croesus
Lydian mengeluarkan koin berupa perak murni dan emas yang berlaku sebagai alat tukar
(560-546 SM). Uang yang dibuatnya
itu memiliki otoritas negara dan jaminan
raja. Croesus melarang penggunaan uang lainnya di wilayah Lydian, selain koin
tersebut. Croesus pulalah yang pertama kali menetapkan standar perbandingan
nilai koin perak terhadap koin emas. Inisiatif Croesus inilah yang membawa manusia memasuki ‘zaman
uang’ modern.
E. Tahap Uang Kertas
Manusia memang makhluk yang
tidak pernah puas dan tidak pernah berhenti mempermudah hidupnya. Seiring
berjalannya waktu, manusia menyadari bahwa uang logam memiliki beberapa
kekurangan. Walau tidak se-parah uang-komoditas,
uang logam juga sulit di bawa-bawa dalam jumlah besar. Di saat ekonomi semakin
berkembang, kebutuhan emas, perak dan logam berharga lainnya sebagai alat tukar
semakin besar, sedangkan bahan baku yang tersedia semakin terbatas.
Uang logam bisa menimbulkan masalah saat manusia
melakukan transaksi ekonomi dengan nilai yang cukup besar. Mereka perlu membawa
uang logam yang cukup banyak ke tempat transaksi. Membawa benda berharga dalam
jumlah besar tidak mungkin dilakukan tanpa ‘terlihat’. Selain beresiko, membawa
uang logam dalam jumlah yang cukup banyak membutuhkan biaya yang cukup besar.
Agar uang logam itu tidak ‘memberatkan’ pemiliknya,
mereka kemudian membuat secarik kertas yang menyatakan bukti kepemilikan emas
dan perak. Emas dan perak yang mereka
miliki masih disimpan di pandai emas/bank. Surat tersebut dapat ditukarkan dengan uang logam sewaktu-waktu mereka
membutuhkannya. Maka, untuk melakukan transaksi, mereka tidak perlu lagi
membawa uang logam yang banyak dan berat.
Kertas bukti kepemilikan emas atau perak itu kemudian
berevolusi menjadi uang kertas seperti yang kita kenal sekarang. Penggunaan
uang dengan bahan kertas, tidak lepas dari penemuan kertas di Cina. Bahkan para
ilmuwan percaya bahwa bangsa Cina adalah bangsa yang menggunakan uang kertas
pertama di dunia. Bangsa Cina telah memakai uang kertas sejak abad pertama
masehi, yaitu pada Dinasti T’ang (Song) berkuasa.
F. Tahap Uang di Masa Modern
Seiring dengan kemajuan zaman, negara mulai mengatur
pembuatan uang logam dan uang kertas. Uang menjadi simbol dan atribut bagi
suatu negara. Negara memiliki kewajiban
menjaga peredaran uang di negaranya dan jumlahnya harus dikaitkan dengan jumlah
cadangan emas yang mereka miliki.
Tahun 1976,
ketergantungan pencetakan uang kertas tidak lagi dihubungkan dengan cadangan
emas, tapi dibiarkan menuruti mekanisme pasar. Setiap mata uang di dunia terjun
ke pasar secara bebas, hanya dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran
sesuai dengan hukum ekonomi. Jumlah uang beredar dari suatu negara merupakan jumlah
mata uang yang beredar ditambah jumlah total cek dan tabungan di bank-bank
komersial di negara tersebut. Dalam perekonomian modern, relatif sedikit dari
jumlah uang beredar dalam mata uang fisik.
Pada perkembangan sebelumnya, terlihat bahwa manusia
sudah menggunakan uang fiat dalam kegiatan ekonominya. Masyarakat sudah
mengenal institusi bank untuk menyimpan logam-berharga atau uang-komoditas mereka.
Namun seiring berjalannya teknologi, khususnya teknologi informasi, bank tidak
hanya menyimpan komoditas berharga saja, namun juga menyimpan uang.
a. Uang bank komersial
Uang bank
komersial atau giro adalah klaim terhadap lembaga keuangan yang dapat digunakan
untuk pembelian barang dan jasa. Sebuah rekening giro adalah rekening dari mana
dana dapat ditarik setiap saat melalui cek atau penarikan tunai tanpa
memberikan bank atau lembaga keuangan pemberitahuan sebelumnya. Bank memiliki
kewajiban hukum untuk mengembalikan dana yang disimpan di giro segera setelah
permintaan (uang fiat).
b. Uang Elektronik
Saat ini transaksi
semakin mudah dilakukan. Manusia tidak perlu membawa uang tunai
saat bertransaksi, cukup dengan melakukan pembayaran secara elektronik melalui
kartu kredit, transfer antar rekening, melalui internet, serta sms dan telepon
seluler (online banking).
Alternatif uang elektronik
Mata uang
digital mendapatkan momentum yang tepat sesaat sebelum memasuki abad milenium. Flooz
dan Beenz
secara khusus diiklankan sebagai alternatif bentuk uang. Walau begitu umur
jenis uang ini tidak begitu panjang. Sebagian besar mata uang digital hanya
uang fiat yang bergerak di media digital. Namun, protokol seperti Bitcoin
memungkinkan uang untuk hanya ada di dunia maya yang memungkinkan untuk menyelesaikan
beberapa keterbatasan klasik. Belakangan bentuk mata uang baru ini mulai
membuahkan hasil. Uang digital ini memungkinkan pertukaran kekayaan melintasi
jarak dan wilayah. Jenis uang ini masih bisa berkembang menjadi suatu bentuk
yang belum pernah manusia bayangkan sebelumnya.
Semoga Bermanfaat.
Marisa Wajdi!!!
Artikel Yang Bagus Gan ^_^
BalasHapusIjin Comment Ya Gan ^_^
Terima Kasih Gan ^_^
BANDAR TOGEL
POKER ONLINE
CASINO LIVE
SABUNG AYAM
SLOT GAMES SERU
Sportbook