Selasa, 05 Februari 2013

Perkembangan Bentuk Uang dalam Sejarah Manusia


Kata "money(=uang)" diyakini berasal dari sebuah kuil pemujaan Hera. Bagi bangsa Romawi kuno Hera adalah dewi yang sering dikaitkan dengan uang.
Berikut ini adalah tahap-taha dalam perkembangan uang dalam sejarah perekonomian manusia.

A.Tahap Sebelum Barter

Pada tahap ini masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Apa yang diperolehnya itulah yangdimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya

B. Tahap Barter

Diperkirakan metode barter sudah digunakan sejak 100 ribu tahun yang lalu. Walaupun demikian tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa transaksi ekonomi pada masa itu benar-benar tergantung pada metode barter.
Metode barter muncul saat manusia sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan memiliki surplus produksi. Kelebihan produksi inilah yang memungkinakan mereka untuk bisa menukarnya dengan barang lain yang mereka butuhkan. Bisa jadi metode ini muncul di zaman perundagian dimana manusia mulai melakukan pembagian tugas.
 Namun pada prakteknya, metode ini memiliki banyak kekurangan  sehingga sulit diterapkan.  Kesulitan-kesulitan yang dirasakan antara lain sebagai berikut :
·         Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya.
·          Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.

C. Tahap Uang-Komoditas

Manusia tidak langsung menemukan uang sebagai alat tukar. Sebelum benar-benar memasuki ‘zaman uang’ dan meninggalkan ‘zaman barter’, manusia menggunakan barang sebagai alat tukar. Barang tertentu yang digunakan sebagai  alat tukar ini dikenal sebagai uang-komoditas (commodity money). Perbedaan mendasar antara ‘barter barang-dengan-barang’ dengan ‘uang-komoditas’ adalah adanya kesepakatan penggunaan (generally accepted) suatu barang/komoditas tertentu sebagai alat tukar. Jenis uang-komoditas yang disepakati biasanya sangat dipengaruhi  persepsi suatu bangsa terhadap nilai barang tersebut. Dengan demikian uang-komoditas bisa berbeda di tiap wilayah dan bisa berubah seiring waktu. Barang yang dijadikan uang-komoditas, biasanya merupakan barang yang tinggi nilainya, sulit diperoleh, memiliki nilai mistik/magis  atau berupa barang kebutuhan dasar yang digunakan sehari-hari.
Banyak jenis komoditas yang pernah digunakan sebagai uang-komoditas diantaranya: emas, perak, tembaga, kulit kerang, barley, manik-manik, beras, garam, merica, batu-batu besar, ikat pinggang hias, alkohol, rokok, ganja, gula-gula, dll.
Walaupun uang-komoditas sudah mampu memecahkan beberapa kekurangan sistem barter, namun  ia masih memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangan tersebut diantaranya:
·         perbedaan komoditas yang disepakati sebagai alat tukar dalam suatu wilayah
·         beberapa  jenis uang-komoditas, masih ada yang tidak tahan lama, mudah hancur/rusak atau menurun nilainya.
·         beberapa jenis uang-komoditas masih sulit menyatakan pecahan-pecahan kecil
·         dalam jumlah besar, uang-komoditas masih membutuhkankan storage
·         dalam jumlah besar, uang-komoditas menimbulkan masalah transportasi

D. Tahap Uang Logam

Uang-komoditas berupa emas, perak dan logam lainnya, dapat memenuhi syarat uang yang baik. Mereka memiliki nilai yang tinggi, namun bisa dipecah menjadi lebih kecil tanpa mengurangi nilainya. Uang logam cenderung tahan lama, bisa disimpan pada storage yang lebih kecil, mudah dibawa-bawa dan hampir bisa diterima sebagai alat tukar di wilayah manapun. Pada masa ini setiap orang berhak menempa, melebur, menjual, memakai dan menyimpannya. Tidak ada ketentuan tertentu untuk mengatur uang. Hal ini tidak menimbulkan masalah karena nilai tukar uang dinilai dari nilai instrinsiknya, yaitu nilai sebenarnya dari kadar dan volume dari uang logam tersebut (full boddied money).

Beberapa peneliti meyakini bahwa uang diciptakan pertama kali di negeri Cina lebih kurang 2700 SM pada masa Huang (Kaisar Kuning). Namun informasi lain menyatakan bahwa "Uang logam" pertama kali diproduksi oleh Cina pada abad 500 SM. Meskipun secara teknis tidak berbentuk koin, bentuk uang logam tersebut terbuat dari bahan logam, seperti perunggu. Di Di awal penggunaanya "Koin" ini tidak memiliki standar tertentu dan tidak memiliki jaminan dari otoritas manapun. Hingga akhirnya Raja Croesus Lydian mengeluarkan koin berupa perak murni dan emas yang berlaku sebagai alat tukar (560-546 SM).  Uang yang dibuatnya itu  memiliki otoritas negara dan jaminan raja. Croesus melarang penggunaan uang lainnya di wilayah Lydian, selain koin tersebut. Croesus pulalah yang pertama kali menetapkan standar perbandingan nilai koin perak terhadap koin emas. Inisiatif Croesus inilah yang membawa manusia memasuki ‘zaman uang’ modern. 

E. Tahap Uang Kertas

Manusia memang makhluk yang tidak pernah puas dan tidak pernah berhenti mempermudah hidupnya. Seiring berjalannya waktu, manusia menyadari bahwa uang logam memiliki beberapa kekurangan. Walau tidak se-parah uang-komoditas, uang logam juga sulit di bawa-bawa dalam jumlah besar. Di saat ekonomi semakin berkembang, kebutuhan emas, perak dan logam berharga lainnya sebagai alat tukar semakin besar, sedangkan bahan baku yang tersedia semakin terbatas.
Uang logam bisa menimbulkan masalah saat manusia melakukan transaksi ekonomi dengan nilai yang cukup besar. Mereka perlu membawa uang logam yang cukup banyak ke tempat transaksi. Membawa benda berharga dalam jumlah besar tidak mungkin dilakukan tanpa ‘terlihat’. Selain beresiko, membawa uang logam dalam jumlah yang cukup banyak membutuhkan biaya yang cukup besar.
Agar uang logam itu tidak ‘memberatkan’ pemiliknya, mereka kemudian membuat secarik kertas yang menyatakan bukti kepemilikan emas dan perak.  Emas dan perak yang mereka miliki masih disimpan di pandai emas/bank. Surat tersebut dapat ditukarkan  dengan uang logam sewaktu-waktu mereka membutuhkannya. Maka, untuk melakukan transaksi, mereka tidak perlu lagi membawa uang logam yang banyak dan berat.
Kertas bukti kepemilikan emas atau perak itu kemudian berevolusi menjadi uang kertas seperti yang kita kenal sekarang. Penggunaan uang dengan bahan kertas, tidak lepas dari penemuan kertas di Cina. Bahkan para ilmuwan percaya bahwa bangsa Cina adalah bangsa yang menggunakan uang kertas pertama di dunia. Bangsa Cina telah memakai uang kertas sejak abad pertama masehi, yaitu pada Dinasti T’ang (Song) berkuasa.

F. Tahap Uang di Masa Modern

Seiring dengan kemajuan zaman, negara mulai mengatur pembuatan uang logam dan uang kertas. Uang menjadi simbol dan atribut bagi suatu negara.  Negara memiliki kewajiban menjaga peredaran uang di negaranya dan jumlahnya harus dikaitkan dengan jumlah cadangan emas yang mereka miliki.
Tahun 1976, ketergantungan pencetakan uang kertas tidak lagi dihubungkan dengan cadangan emas, tapi dibiarkan menuruti mekanisme pasar. Setiap mata uang di dunia terjun ke pasar secara bebas, hanya dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran sesuai dengan hukum ekonomi. Jumlah uang beredar dari suatu negara merupakan jumlah mata uang yang beredar ditambah jumlah total cek dan tabungan di bank-bank komersial di negara tersebut. Dalam perekonomian modern, relatif sedikit dari jumlah uang beredar dalam mata uang fisik.

Pada perkembangan sebelumnya, terlihat bahwa manusia sudah menggunakan uang fiat dalam kegiatan ekonominya. Masyarakat sudah mengenal institusi bank untuk menyimpan logam-berharga atau uang-komoditas mereka. Namun seiring berjalannya teknologi, khususnya teknologi informasi, bank tidak hanya menyimpan komoditas berharga saja, namun juga menyimpan uang.

a.      Uang bank komersial

Uang bank komersial atau giro adalah klaim terhadap lembaga keuangan yang dapat digunakan untuk pembelian barang dan jasa. Sebuah rekening giro adalah rekening dari mana dana dapat ditarik setiap saat melalui cek atau penarikan tunai tanpa memberikan bank atau lembaga keuangan pemberitahuan sebelumnya. Bank memiliki kewajiban hukum untuk mengembalikan dana yang disimpan di giro segera setelah permintaan (uang fiat).

b.     Uang Elektronik

Saat ini transaksi semakin mudah dilakukan. Manusia tidak perlu membawa uang tunai saat bertransaksi, cukup dengan melakukan pembayaran secara elektronik melalui kartu kredit, transfer antar rekening, melalui internet, serta sms dan telepon seluler (online banking).

Alternatif uang elektronik
Mata uang digital mendapatkan momentum yang tepat sesaat sebelum memasuki abad milenium. Flooz dan Beenz secara khusus diiklankan sebagai alternatif bentuk uang. Walau begitu umur jenis uang ini tidak begitu panjang. Sebagian besar mata uang digital hanya uang fiat yang bergerak di media digital. Namun, protokol seperti Bitcoin memungkinkan uang untuk hanya ada di dunia maya yang memungkinkan untuk menyelesaikan beberapa keterbatasan klasik. Belakangan bentuk mata uang baru ini mulai membuahkan hasil. Uang digital ini memungkinkan pertukaran kekayaan melintasi jarak dan wilayah. Jenis uang ini masih bisa berkembang menjadi suatu bentuk yang belum pernah manusia bayangkan sebelumnya.

Semoga Bermanfaat.
Marisa Wajdi!!!

1 komentar:

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha