Selasa, 19 Februari 2013

Pertumbuhan Penduduk Tinggi, Presiden Perintahkan Revitalisasi BKKBN

di post-kan oleh Setneg: Selasa, 19 Februari 2013
Pertumbuhan Penduduk Tinggi, Presiden Perintahkan Revitalisasi BKKBN
Oleh : DESK INFORMASI
Angka pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,49 persen saat ini dinilai masih terlampau tinggi dari sasaran sebesar 1 persen. Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan dilakukannya revitalisasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Presiden menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan dapat  terasa hasilnya, bila proses pengendalian penduduk dapat dilakukan dengan baik. Pemerintah  memandang serius penurunan tingkat kesuburan (fertility rate) yang kini mencapai 2,6. Sementara sasaran dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 hanya sebesar 2,1.
Iuran BPJS
Menko Kesra Agung dalam jumpa pers seusai Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden SBY di kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/2) menyampaikan bahwa sidang kabinet paripurna juga telah dibahas  rencana pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) khususnya jaminan di bidang kesehatan per 1 Januari 2014. Besaran iuran  warga berpenghasilan rendah ditanggung oleh pemerintah melalui peraturan penerima bantuan iuran. Premi BPJS yang ditanggung oleh pemerintah itu sebesar Rp 15.500 per jiwa. Peraturan Pemerintah tentang besaran premi BPJS  diperlukan untuk memudahkan proses penyusunan regulasi lainnya, baik itu peraturan menteri, peraturan pemerintah dan peraturan lainnya. 
Selain peraturan  BPJS, pemerintah juga telah mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan keperluan di lapangan, seperti rumah sakit (RS), Puskesmas, dsb. Selain itu Pemerintah juga concern akan  penyakit menular, seperti  HIV Aids, dimana progress-nya masih jauh dari sasaran yang ditetapkan dalam RPMN. Solusi yang terbaik dalam mencapai target ini adalah dengan sosialisasi pada penduduk sehingga mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang memadai, terutama kelompok yg rentan yaitu pelajar dan mahasiswa sehingga mereka bisa memiliki self protection atau usaha-usaha perlindungan diri.
Dalam kesempatan itu, Menko Kesra Agung Laksono juga mengemukakan, bahwa sidang kabinet paripurna juga menyoroti masalah penurunan angka kemiskinan yang melandai akhir-akhir ini. Jika biasanya penurunannya cukup tajam tapi beberapa tahun terakhir ini cukup melemah. Namun dengan adanya peningkatan  kerjasama antar sektor, pemerintah optimis di akhir masa bakti 2014 angka kemiskinan bisa menembus di bawah 10 persen. 
Sumber:
http://www.setkab.go.id/berita-7480-pertumbuhan-penduduk-tinggi-presiden-perintahkan-revitalisasi-bkkbn.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha