Bentuk negara Indonesia saat ini adalah hasil evolusi
sejarah. Cakupan wilayah dan perkembangan ekonomi tidak lepas dari guratan
perjalanan nusantara dari masa ke masa. Nusantara yang termasyhur kekayaan
alamnya mengundang bangsa-bangsa asing untuk datang. Keuntungan dari hasil
perdagangan tidak cukup untuk memuaskan keserakahan mereka. Setelah melihat sendiri kekayaan nusantara, mereka
tergiur untuk mengambil keuntungan seluas-luasnya dengan cara menjajah.
Dengan berbekal teknologi persenjataan yanglebih maju,
nusantara pun sempat berpindah-pindahtangan dari satu penjajah ke penjajah yang
lain. Semua itu terekam dalam berbagai media bisu, diantaranya mata uang-mata uang
yang berganti dari zaman ke zaman.
Menurut pengamat numusmatika, Puji Harsono, ditinjau
dari kepemilikannya mata-uang yang pernah berlaku di wilayah Nusantaradi bagi
dalam dua kelompok :
1. Mata-uang lokal, yang dicetak oleh
kerajaan-kerajaan di Nusantara.
2. Mata-uang yang dibawa masuk oleh orang-orang
asing, baik pedagang maupun penjajah.
Sedangkan bila ditinjau dari Zamannya, perkembangan
mata-uang Indonesia dapat dibagi dalam beberapa periode :
1. . ZAMAN KERAJAAN HINDU BUDDHA (850-1300).
a. Kerajaan Mataram Syailendra
b. Kerajaan Daha/Jenggala & Majapahit
2. .ZAMAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM.
a. Kerajaan-kerajaan di Jawa (Banten,
Cirebon, Sumenep)
b. Kerajaan-kerajaan di Sumatra (Samudra
Pasai, Aceh, Palembang, Jambi).
c. Kerajaan-kerajaan di Kalimantan
(Pontianak, Banjarmasin, Maluka)
d. Kerajaan-kerajaan di Sulawesi (Gowa,
Buton)
3. .ZAMAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
a. Perdagangan dengan Cina (850- 1900)
b. Perdagangan dengan VOC (1602-1799).
c. Emergency Coins atau koin-koin darurat
4. ZAMAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA,
PERANCIS, INGGRIS (1800-1945).
a. Pendudukan Hindia Belanda (1800 – 1942)
b. Pendudukan Perancis (1806-1811)
c. Pendudukan Inggris (1811-1816)
d. British East India Company di Sumatra.
e. Token-Token Perkebunan dan Pertambangan.
f. Mata-uang lainnya.
5. ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG (1942-1945)
6. ZAMAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
(1945 - ---).
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha