Tampilkan postingan dengan label belajar nulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar nulis. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Februari 2018

Belajar Menulis Opini dari Orang yang Berpengalaman


Postingan kali ini adalah rangkuman dari hasil Seminar Whatsapp Group yang dinamai: "Perempuan BPS Menulis". Seminar ini adalah seminar kedua, sesuai dengan rencana group ini yang berkomitmen untuk menghadirkan narasumber setiap bulannya.

Tema seminar:  Produktif Membunyikan Data melalui Opini
Narasumber:
        Nama                                      : Tasmillah
        Tempat, tanggal lahir              : off the record
        Jabatan                                    : Statistisi Muda BPS Kota Serang
        Pendidikan                              : DIV Statistik Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
        Riwayat Organisasi                 : off the record
        Prestasi Menulis                      : menulis 69 artikel yang dimuat di 14 media massa, baik regional                                                             maupun nasional 
                       
        Pengalaman mengisi seminar  :
    • Perempuan Mimika dalam Angka ( yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mimika-Papua). 
    • Kajian Petani dan Nelayan Kota Serang (yang diselenggrakan Bappeda Kota  Serang)
    • Industri Rumahan Perempuan Provinsi Banten (yang diselenggarakan Dinas PP Banten)


        Alamat media sosial
                Web          : www.tasmilah.com
                Facebook  : tasmilah
                Twitter      : -
                Instagram  : tasmilah

Berikut ini adalah tahapan menulis opini menurut narasumber:

A. Proses Menulis Opini


1. Menentukan tema yang actual, yang bisa dilakukan dengan cara:

a)      Mengamati headline berita koran-koran utama yang memiliki reputasi baik setiap hari selama 4 hari;
b)      Mengamati berita TV berita selama semingg;
c)       Membaca situs-situs berita mainstream, seperti kompas.com, detik.com, vivanews.com,  dll;
d)      Mengikuti berita yang dimuat berulang selama 3-4 hari.

2. Menentukan sudut pandang (angle) atau perspektif ;
3. Mencari dan menggunakan referensi/rujukan, pendapat para ahli;
4. Mulai menulis, memetakan dan mengidentifikasi masalah, membahas permasalahan yang sudah diidentifikasi, sampai membuat konklusi.

B. Struktur Tulisan Opini

1. Judul
Judul : Singkat, padat, jelas (3-5 kata)

2. Pendahuluan
  Pembuka (lead) : merupakan kalimat atau paragraf pembuka yang mengajak, menggoda, mengusik pembaca agar terus membaca sampai tuntas.

3. Pembahasan
  Penjelas (Batang Tubuh)

4. Kesimpulan
  Penutup (ending)

C. Menyusun Aline

  1. Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
  2. Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
  3. Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri?
  4. Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/turunan
  5. Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging) yang kuat
  6. Hubungan antar alinea bisa bersifat: kronologis (waktu), spasiologis (ruang), dan kausalitas (sebab-akibat)

E. Mengumpulkan Data dan Referensi

Data sangat penting untuk memperkuat opini yang diajukan. Apalagi perempuan BPS bekerja di BPS yang merupakan gudangnya data. Data yang dirilis BPS bisa menjadi ide/bahan untuk menulis tiap bulan.

Referensi juga penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/berbeda sudah dipertimbangkan.

F. Mengedit

  1. Mengedit dilakukan setelah draft tersusun. Draft disusun apapun bentuknya,  sesuai dengan apa yang ada di kepala sampai bener-bener mentok;
  2. Endapkan draft awal selama beberapa waktu, cari inspirasi/kesibukan, perhatikan deadline;
  3. Tinjau ulang draft awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentasi, atau gaya penulisannya;
  4. Meminta pendapat atau masukan dari teman sebelum dikirim ke redaksi. Narasumber mengaku sering meminta bantuan pada suaminya untuk membaca tulisannya sebelum dikirim ke redaksi.

G. Buatlah Profil Menarik

  1. Biodata yang memuat pendidikan dan pekerjaan kita, ini untuk menunjukkan kompetensi kita sebagai penulis.                                                                                                  Contoh:                                                                                                                              Tasmilah. ASN di BPS, Pendidikan DIV Statistik Ekonomi. kalo perlu tulis juga penulis opini di Kompas, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, Radar Banten, dst.
  2. Alamat yang mudah dihubungi, scan KTP, foto, dan Nomor Rekening,  NPWP (jika koran nasional)
Nah, demikian itu adalah poin-poin penting dalam menulis opini menurut narasumber. Selanjutnya, narasumber memberi contoh untuk mempraktekan menulis opini.

H. Praktek Menulis Opini (Mengajukan Opini Sendiri)

Tema aktual: 
Kenaikan Harga Beras

Angle:
Kenaikan harga beras berpotensi menaikkan jumlah penduduk miskin



Data:
BRS BPS tentang Kemiskinan, 
BRS BPS tentang NTP (harga gabah dan beras, serta kenaikannya), 
Harga beras dari Pusat Harga Pangan Strategis 

Poin-poinnya:
  1. Kenaikan harga beras
  2. Faktor penyebab
  3. Upaya pemerintah
  4. Imbas kenaikan harga beras bagi penduduk
  5. Efek bagi kelas bawah bagaimana?
  6. Beras penyumbang terbesar garis kemiskinan.
  7. Dst.

Dalam sesi tanya jawab ada anggota grup yang bertanya, apakah tanpa mengikuti tema aktual data BPS yang berupa BRS bisa diangkat menjadi tulisan?. Narasumber menjawab bahwa data BRS bisa diangkat menjadi bahan tulisan selama ada hal yang menarik. Misalnya laju pertumbuhan sektor ekonomi tumbuh, namun jumlah penduduk bekerja berkurang.


Contoh Lead:

Pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan III  tahun 2017 sebesar 5,62 persen dan jauh melampui pertumbuhan ekonomi nasional yang nilainya sebesar 5,06 persen. Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan ini belum mampu mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Banten. Bahkan pada kondisi Agustus 2017 tingkat pengangguran terbuka di Banten mencapai 9,28 persen dan menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Apakah ada yang salah sehingga pertumbuhan ekonomi tersebut tidak mampu menyerap tenaga kerja di Banten?



Upaya yang dilakukan oleh narasumber jika data pertumbuhan belum rilis adalah menunggu waktu rilis PDRB dan rilis Sakernas pada waktu yang hampir bersamaan. PDRB trieulan III dan Sakernas Agustus. Hal ini dilakukan agar kedua datanya dapat disandingkan.  

Namun tambahan data juga masih perlu dilakukan, dengan satu topik yang sama narasumber pernah menulis opini ttg tentang pengangguran di Jawa tengah (terbit Suara Merdeka), Pengangguran Jawa Barat (Galamedia), Pengangguran Jawa Timur (koran Bhirawa), pengangguran Banten (Radar Banten), dan pengangguran RI (Balipost).
.....

Baiklah, sampai disini dulu ringkasannya ya. Pada sambungan berikutnya Saya akan menyusun kembali daftar pertanyaan para anggota WAG. Kenapa postingannya jadi, super panjang dan bersambung? Tentu saja, karena isinya sangat menarik dan penting untuk dicatat. Ilmu yang bermanfaat jangan sampai sia-sia dan tidak dibagikan, betul tidak.


Sampai Jumpa!
Oh, iya, kalau berkenan untuk baca tulisan saya lainnya, mangga di klik ada disini. 





Senin, 04 Maret 2013

MACAM-MACAM GENRE DALAM TULISAN


MACAM-MACAM GENRE DALAM TULISAN


Seringkah anda mendengar istilah genre?
Lalu sebenarnya apa arti dari genre itu?
Dan ada berapa macam genre dalam tulisan?Apa sih, GENRE itu? 

Nah, saya akan coba jawab pertanyaan-pertanyaan itu dibawah ini ya...

Pengertian Genre
Genre ada sebuah teknik pengelompokan buku/tulisan, film, musik, karya seni sesuai intisarinya. Genre dapat juga diartikan sebagai KATEGORI.
Kali ini adaya akan menyebutkan genre darikarya fiksi yang bersumber dari wikipedia.
1.ACTION (= ADVENTURE). Contohnya: James Bond
Subgenre:
- Heroic bloodshed
- Military fiction
- Spy fiction
- Western fiction
- Girls with guns and swords

2. ADVENTURE
Subgenre:
- Shonen manga: cerita manga yang target pasarnya pada usia 10 tahun ke atas
- Superhero fiction

3. COMEDY
Subgenre:
- Comedy of manners
- Humorous: – Tall tale
- Parody
- Romantic comedy
- Comic fantasy
- Comedy horror: – Black comedy
- Zombie comedy
- Comic science fiction

4. CRIME
Subgenre:
- Detective story
- Countroom drama
- Murder mystery
- Hardboiled
- Legal thriller
- Gangster

5. EROTICA

6. FACTION

7. FANTASY
Subgenre:
- Bangsian
- Contemporary fantasy: – Urban fantasy
- Dark fantasy
- Fables
- Fairy tales
- Epic/high fantasy
- Heroic fantasy
- Legends
- Magical girl
- Mythic fiction
- Science fantasy: – Sword and planet
- Dying earth
- Sword and sorcery
- Wuxia

8. HISTORICAL
Subgenre:
- Biography: – Autobiography
- Memoir
- Historical fiction: – Alternate history
- Counterfactual history
- Period piece: – Jidaigeki
- Costume drama

9. HORROR
Subgenre:
- Ghost story
- Monster
- Giant monster
- Occult stories
- Slasher
- Survival horror

10. MYSTERY

11. PARANOID

12. PHILOSOPHICAL: – Bildungsroman

13. POLITICAL
Subgenre:
- Utopian fiction
- Dystopian fiction
- Survivalism

14. ROMANCE
Subgenre:
- Shojo manga
- Yuri manga
- Yaoi manga
- Contemporary romance
- Historical romance
- Romantic suspense
- Paranormal romance
- Science fiction romance
- Fantasy romance
- Time-travel romance
- Inspirational romance
- Multicultural romance
- Erotic romance

15. SAGA
Subgenre:
- Family saga

16. SATIRE

17. SCIENCE FICTION
Subgenre:
- Apocalyptic and post-apocalyptic fiction
- Hard science fiction: – Future noir
- Soft science fiction: – Christian science fiction
- Comic science fiction
- Military science fiction
- Feminist science fiction
- Libertarian science fiction
- Social science fiction
- Mecha anime
- Space opera: – Science fiction Western
- Planetary romance
- Space Western
- Punk: – Cyberpunk: – Postcyberpunk
- Nanopunk
- Retropunk: – Atompunk
- Dieselpunk
- Steampunk: – Clockpunk
- Biopunk

18. SLICE of LIFE

19. SPECULATIVE
Subgenre:
- Slipstream
- Supernatural fiction
- Superhero fiction
- Utopian and dystopian fiction
- Weird fiction

20. THRILLER
Subgenre:
- Disaster-thriller
- Psycological thriller
- Crime thriller
- Techno-thriller

21. URBAN


Ternyata, banyak juga. Mungkin buat diapalin ga’ ya? Secara banyak jenis genre yang jarang kita dengar.
Well, setidaknya kita sudah berusaha untuk belajar dan cari tahu bukan?

Semoga bermanfaat.

Minggu, 03 Maret 2013

Jenis Pasar Tulisan, kemana tulisan seorang penulis akan dijual.


Jenis Pasar Tulisan, kemana tulisan seorang penulis akan dijual.

1.   Pasar Individu

Bagi penulis pasar individu memberipeluang yang sangat luas.  Misalnya penulisan biografi, pengalaman, penyusunan buku, novel, artikel dan sebagainya. Modal yang harus dimilki dalam memasuki pasar individu adalah kreatifitas. Krestivitas disini sanga penting karena tiap individu adalah unik. Tiap individu memiliki kebutuhan yang khas atas produk penulisan yang dibuat.

Contoh:

  • Artis membutuhkan produk tulisan yang bisa menunjang karirnya atau meningkatkan jumlah fansnya atau memperbaiki kepercayaan publik ketika dia dirundung masalah.
  • Pejabat membutuhkan produk tulisan untuk membuktikan kinerjanya pada publik.
  • Calon legislatif membutuhkan produk tulisan untuk mengkampanyekan dirinya.
  • Dan masih banyak kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Dalam menggapai pasar individu ini ternyata tidak mudah. Sebenarnya pasarnya terbuka, calon konsumen banyak tapi bagaimana mendapatkan kepercayaan mereka adalah masalahnya. Diperlukan waktu untuk mendapatkan kepercayaan dan order dari mereka apalagi jika kita bukanlah seorang penulis yang telah mempunyai nama besar atau professional.  Baru setelah itu kita miliki,  kita juga harus jeli dalam mengincar kebutuhan individu tersebut. Hubungan yang harus dibina dengan kostumer adalah hubungan simbiosis mutualisme, saling menguntungkan.

2.   Pasar Pemerintah
Penulisan bagi pasar Pemerintah mempunyai potensi yang lumayan besar,  mengingat besarnya struktur organisasi pemerintah di Indonesia. Pasar Pemerintah ini berupa penulisan yang biasanya bersifat teknis, misalnya menyusun buku pelajaran, buku pedoman, standar, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis, penyusunan materi pelatihan dan sebagainya.

Untuk menembus pasar ini memang bisa dikatakan relatif sulit, karena pengadaan barang dan jasa Pemerintah dalam jumlah dengan nilai tertentu harus dilakukan dengan metode pengadaan misalnya dengan sistem Sayembara.  Kesulitan memasuki pasar pemerintah yang paling klasik adalah kentalnya KKN di pemerintahan kita (susah merubah mental ini, sepertinya!).
Dalam pengerjaan suatu paket, biasanya penulis ditugaskan untuk membuat rancangan awal suatu buku pedoman atau standar yang akan dibahas bersama dalam suatu rapat atau forum konvensi tertentu. Pekerjaan seperti ini tidak melalui lelang atau tender karena biasanya honor yang diterima hanyalah berkisar antara Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000. Dalam hal ini, nama penulis tidak akan muncul dalam buku pedoman hasil penyusunan, karena buku tersebut akan keluar atas nama instansi penyelenggara paket pekerjaan tersebut.
Langkah penting dalam penulisan untuk pemerintah ini adalah pembahasan rancangan dalam suatu forum atau konvensi. Rapat tersebut perlu dilakukan bersama pakar dari berbagai lembaga, organisasi atau lintas Departemen Pemerintah, sampai Perguruan Tinggi. Pembahasn ini dilakukan untuk meratifikasi isi buku, baik cara penulisan maupun isi tulisan.  Proses ini akan melibatkan penulis  dari awal hingga akhir.
Kita juga harus realistis dalam bekerja sama dengan instansi manapun, pemerintah maupun swasta. Kita tidak cukup hanya mengandalkan kepercayaan pada mereka. Harus dibuat kesepakatan tertulis.

Isi kesepakatan tersebut sebaiknya berisi:

  1. Tenggat waktu tiap tahapan penulisan
  2. Materi-materi  atau bahan tulisan : tujuan pembuatan buku, untuk siapa buku ditujukan, jumlah halaman dan gaya bahasa serta outline penulisan
  3. Besaran upah yang akan diterima
  4. Kesepakatan-kesepakatan tertentu, seperti komisi untuk perantara (misalnya), konsekuensi jika penulis tidak sanggup merampungkan sesuai tenggat waktu, konsekuensi jika instansi tidak memenuhi kebutuhan akan materi sesuai dengan tahap dan yang terpenting berapa honor penulis.

Kenapa saya  menyampaikan tips ini pada Anda. Tentu saja ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Dan pelajaran terpenting dari pengalaman saya selama menjadi penulis di instansi pemerintah adalah: don’t believe as they said! Hehe.

Hal lain yang perlu diperhatikan secara seksama adalah:

  1. Pemahaman kita tentang peraturan-peraturan yang terkait dengan tema buku yang akan disusun. Dalam hal ini penulis harus terlebih dahulu mempelajari undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, dan peraturan terkait lainnya. Hal ini disebabkan dokumen-dokumen Pemerintah harus mempunyai muaranya dan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan lainnya.
  2. Make sure tulisan tersebut sesuai dengan tujuan instansi 
  3. Gaya penulisan yang baku dan formal.

Dari mana Anda bisa memasuki pasar Pemerintah? Tentu saja dari orang yang mengenal Anda dan mengakui kemampuan Anda. Bisa tetangga, teman lama atau bahkan orang yang baru Anda kenal.

3.   Pasar Perusahaan Atau Organisasi


Perusahaan atau organisasi mempunyai banyak ragam produk yang merupakan peluang bagi penulis, antara lain penulisan profil perusahaan, buku petunjuk pemakaian, buku pedoman kerja, instruksi kerja, penulisan laporan, penulisan rencana bisnis dan sebagainya.

Dalam memasuki pasar ini seorang penulis dapat berperan ganda yaitu dapat berperan menjadi seorang “konsultan” juga. Tentu saja tulisan yang dibuat oleh seorang penulis bagi pasar ini biasanya digunakan untuk kepentingan perusahaan atau organisasi sehingga harus mudah dimengerti oleh “bahasa” di perusahaan itu serta dapat diterapkan, dan juga bahasa calon pelanggan.

Hal yang paling penting dalam menulis untuk pasar perusahaan dalam mampu menginterpretasikan keinginan mereka. Mampu menyampaikan pesan perusahaan pada khalayak ramai, sehingga pesan dari perusahaan bisa tersampaikan dengan baik.

Demikian pembahasan saya tentang jenis-jenis pasar bagi penulis. Jadi memang tidak ada salahnya kalau kita terus berusaha menjadi seorang penulis. Catatan ini hanya sekelumit bukti bahwa peluang itu begitu besar terbuka untuk kita, sang para penulis (walau sekarang masih amatiran).

Semoga bermanfaat.

Marisa Wajdi!!!



Senjata Penulis: Pandai Menerima Umpan Balik, Memiliki Pengetahuan dan Kemampuan yang Cukup


Senjata Penulis: Pandai Menerima Umpan Balik, Memiliki Pengetahuan dan Kemampuan yang Cukup

Ketika mengirimkan tulisan ke surat kabar, tidak jarang naskah kita tidak diterbitkan. Walauun tulisan itu bagus dan layak muat, namun temanya tidak mempunyai pasar.
Penolakan-penolakan tersebut hanyalah proses pembelajaran atau trial and error, untuk mendapatkan formula yang tepat.
Sebagai penulis kita harus cakap dalam bereaksi pada umpan balik yang diberikan oleh surat kabar tersebut. Umpan balik datang tidak hanya dari dewan redaksi namun juga dari pembaca, kritikus, editor dan pihak terkait lainnya.

Tentu saja kecakapan dalam merespon umpan balik bukanlah hal yang tidak bisa dipelajari. Berikut ini adalah tips yang saya dapat dari seorang penulis, Dandy Alexandra.

Menurut Dandy, kompetensi ini meliputi penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menanggapi umpan balik yang bersifat positif atau negatif.
1. Menangani umpan balik
§  Umpan balik ditanggapi sesegera mungkin
§  Umpan balik ditangani secara positif, sensitif, konstruktif, dan sopan
§  Informasi yang berhubungan dengan keterlambatan atau adanya masalah diinformasikan kepada pihak terkait serta melakukan tindak lanjut dalam batas waktu yang cukup
2. Merekam umpan balik
§  Komunikasi antara pihak terkait direkam secara akurat dan efisien
§  Rekaman yang diperlukan untuk mendukung umpan balik disiapkan, dimonitor dan disimpan.

Selain kemampuan dalam menerima umpan balik, seorang penulis juga harus mempersenjatai dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung. Berikut ini adalah pengetahuan dan keterampilan yang mendukung menurut Dandy Alexandra.
Pengetahuan Dan Keterampilan Pendukung  
1.    Pengetahuan
  •  Peraturan dan perundangan yang relevan dan berpengaruh terhadap dunia kepenulisan, dan organisasi, misalnya dalam hal hak cipta, masalah-masalah lingkungan, penerapan kesehatan dan keselamatan kerja, hubungan industri dan anti diskriminasi
  • Pengetahuan terhadap kode etik, teknik berkomunikasi, pengetahuan produk dan prosedur pencatatan organisasi.

2.      Keterampilan
  • Mempunyai keterampilan berbahasa yang memungkinkan adanya komunikasi dengan pihak terkait secara efektif
  • Keterampilan komunikasi untuk meminta umpan balik dan bekerjasama dalam kelompok
  • Keterampilan literatur untuk mencatat umpan balik
  •  Mempunyai keterampilan berhitung untuk menafsirkan persyaratan dan memenuhi kebutuhan pihak terkait

Dengan berfikir positif bahwa, umpan balik dari suatu karya merupakan masukan yang berharga baik berupa kritikan maupun pujian. Semua itu demi proses pengembangan diri dan mencapai kesuksesan kita semua.
Berarti, jangan berhenti mencoba mengirimkan tulisan Anda ke surat kabar. Bagaimana Anda belajar menerima umpan balik, jika Anda tidak pernah mengirimkannya.
Semoga bermanfaat!
 sumber: http://dandyalexandra.wordpress.com/2012/01/