Rabu, 16 Mei 2018

TABEL INPUT-OUTPUT: Penyajian Tabel


#6 Penyajian Tabel Input-Output

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, yaitu kuadran I merupakan kuadran input antara (intermediate inputs) atau kuadran konsumsi antara (intermediate consumptions), kuadran 2 merupakan kuadran permintaan akhir (final demands) atau konsumsi akhir (final consumptions), kuadran 3 merupak kuadran nilai tambah (value added) atau kudaran input primer (primary inputs), dan kuadran 4 merupakan kuadran keterkaitan nilai tambah dengan permintaan akhir (interrelated between value added and final demands).  Tetapi buku ini hanya mengenalkan suatu tabel I-O dengan menggunakan 3 (tiga) kuadran saja, yaitu kuadran 1, 2, dan 3, mengikuti tabel I-O yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Paling tidak, suatu tabel I-O dapat disusun dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) bentuk susunan berikut, yaitu:
  1. Tabel I-O model impor bersaing (competitive import Input-Output model) atau biasa juga disebut sebagai tabel I-O transaksi total,
  2. Tabel I-O model impor tidak-bersaing (non-competitive import Input-Output model) atau biasa juga disebut sebagai tabel I-O transaksi domestik,
  3. Tabel I-O atas dasar harga pembeli atau harga konsumen,
  4. Tabel I-O  atas dasar harga produsen.



                                                                
Suatu tabel I-O model impor kompetitif (competitive import Input-Output model) merupakan suatu tabel I-O yang menyajikan berbagai transaksi yang terjadi pada perekonomian suatu negara dengan menyajikan transaksi-transaksi ekonomi yang menggunakan produk-produk domestik dan produk-produk impor digabung bersama atau disajikan secara total.  Oleh karena itu, bentuk tabel I-O seperti ini disebut juga sebagai tabel I-O transaksi total.

Sebaliknya, suatu tabel I-O model impor tidak-bersaing (non-competitive import Input-Output model) merupakan suatu tabel I-O yang menyajikan berbagai transaksi yang terjadi pada perekonomian suatu negara dengan menyajikan transaksi-transaksi ekonomi yang menggunakan produk-produk domestik terpisah dari produk-produk impor.  Bentuk tabel I-O seperti ini disebut juga sebagai tabel I-O transaksi domestik.

Suatu tabel I-O atas dasar harga pembeli atau harga konsumen (at consumer’s prices) merupakan suatu tabel I-O yang menyajikan berbagai transaksi yang terjadi pada perekonomian suatu negara atas dasar harga konsumen; artinya marjin perdagangan dan biaya transaksi masih termasuk dalam harga produk-produk yang digunakan, baik sebagai input antara atau permintaan akhir. Implikasi dari penggunaan bentuk tabel I-O seperti ini adalah kegiatan perdagangan dan kegiatan transportasi tidak dapat dicantumkan dalam tabel I-O karena tidak memiliki informasi atau data untuk ditampilkan.

Suatu tabel I-O atas dasar harga produsen (at producer’s prices) merupakan suatu tabel I-O yang menyajikan berbagai transaksi yang terjadi pada perekonomian suatu negara atas dasar harga produsen; artinya, marjin perdagangan dan biaya atau marjin transportasi yang terdapat dalam harga produk-produk yang digunakan, baik sebagai input antara atau permintaan akhir, sudah dikeluarkan atau dipisah dari harga konsumen atau harga pembeli. Implikasi dari penggunaan bentuk tabel I-O seperti ini adalah kegiatan perdagangan dan kegiatan transportasi dapat dicantumkan dalam tabel I-O karena sudah memiliki informasi atau data untuk ditampilkan. 

Idealnya, suatu tabel I-O lebih baik ditampilkan dalam bentuk transaksi domestik atas dasar harga produsen (non-competitive import Input-Output model at producer’s prices) karena lebih informatif dan lebih banyak perangkat-perangkat analisis I-O dapat digunakan terhadap bentuk tabel I-O seperti ini.

Tabel 6.1 dan tabel 6.2 berikut masing-masing menyajikan contoh tabel I-O transaksi total atas dasar harga produsen dan tabel I-O transaksi domestik atas dasar harga produsen.  Perbedaan kedua tabel tersebut adalah terutama mengenai adanya baris impor pada tabel I-O transaksi domestik atas dasar harga produsen (tabel 6.2); yang tidak terdapat pada tabel I-O transaksi total atas dasar harga produsen (tabel 6.1).

                                                            Tabel 6.1
                     Tabel I-O Transaksi Total Atas Dasar Harga Produsen
                                             Tahun 20XX (Rp Miliar) 

*Setelah dikurangi impor
  Sumber: BPS (1995) dengan beberapa modifikasi 


Pada tabel 6.1, semua input antara dan permintaan akhir atau konsumsi akhir yang berasal dari impor tergabung dalam masing-masing kuadrannya (kuadran I dan kuadran III).  Artinya, besarnya input antara yang ditunjukkan oleh kuadran I adalah termasuk input antara yang berasal dari produk-produk domestik dan juga dari produk-produk impor.  Demikian juga untuk permintaan akhir, besarnya permintaan akhir yang ditunjukkan oleh kuadran III adalah semua permintaan akhir terhadap produk-produk domestik dan juga terhadap produk-produk impor.

Sedangkan pada tabel 6.2, semua impor sudah dipisahkan dari kuadran I (input antara) dan dari kuadran III (permintaan akhir), dan disajikan secara tersendiri pada baris impor.  Dengan penyajian seperti ditunjukkan oleh tabel 6.2, besarnya impor untuk masing-masing input antara dan untuk permintaan akhir dapat diketahui (lihat tabel 6.2).

Tabel 6.2
Tabel I-O Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen
Tahun 20XX (Rp Miliar)

*Tidak termasuk impor karena seluruh impor sudah dipisahkan tersendiri
  Sumber: BPS (1995) dengan beberapa modifikasi 

Dari cara penyajian seperti ini, salah satu analisis yang dapat dilakukan dengan menggunakan tabel I-O adalah untuk menunjukkan besarnya ketergantungan impor (import contents), baik mengenai struktur produksi (analisis terhadap kuadran I mengenai input antara), maupun mengenai permintaan akhir (analisis terhadap kuadran III mengenai permintaan akhir).  Misalnya, kegiatan produksi 1 menggunakan sekitar 8,18 persen (import content) dalam proses produksinya, yaitu impor input antara sebesar Rp 902 miliar dibagi dengan total input antara (Rp 1.789 miliar + Rp 4.909 miliar + Rp 3.423 miliar + Rp 902 miliar); sedangkan import content permintaan akhir adalah 9,88 persen, yaitu impor permintaan akhir sebesar Rp 25.772 miliar dibagi dengan total permintaan akhir (Rp 36.639 miliar + Rp 115.239 miliar + Rp 83.262 miliar + Rp 25.772 miliar).[1]




[1]Analisis import contents seperti ini akan dibahas kembali nanti pada bagian analisis deskriptif dengan menggunakan tabel Input-Output.


1 komentar:

  1. Trimakasih penjelasannya ya. Kalo boleh, tambah lagi ilmunya yg lain disini tentang Tabel Input Output

    BalasHapus

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha