Rabu, 16 Mei 2018

TABEL INPUT-OUTPUT: Bagan Dasar


#4 Bagan Dasar Tabel I-O

Untuk menjelaskan keterkaitan yang terjadi antar kegiatan ekonomi di suatu negara dibutuhkan suatu bagan dasar tabel I-O.  Tabel I-O pertama kali dikembangkan oleh Profesor Wassily Leontief pada akhir tahun 1930-an yang menyebabkan beliau menerima Nobel Prize in Economic Science pada tahun 1973.[1]

Tabel I-O merupakan suatu metode kompilasi data atau sistem data yang menunjukkan keterkaitan suatu proses produksi dengan proses produksi yang lain pada suatu perekonomian yang terbuka (open economy).  Artinya, perekonomian suatu negara tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi domestik tetapi juga oleh faktor-faktor eksternal (luar negeri) seperti ekspor dan impor.  Dengan menggunakan tabel I-O dapat dipahami bagaimana suatu kegiatan ekonomi berhubungan atau terkait dengan kegiatan-kegiatan ekonomi yang lain melalui keterkaitan penggunaan input antara untuk menghasilkan output kegiatan ekonomi yang lain, alokasi output atau produk yang digunakan sebagai input antara dan konsumsi akhir, serta struktur input atau struktur ekonomi yang terjadi dalam suatu proses produksi pada suatu perekonomian. 

Tabel I-O disusun dalam suatu bentuk matrik yang terdiri dari baris-baris dan kolom-kolom, yang menggambarkan keterkaitan barang dan jasa (goods and services) yang dihasilkan dan yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi di suatu negara pada suatu waktu.   Suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, tetapi pada buku ini suatu tabel I-O diperkenalkan dengan 3 (tiga) kuadran, mengikuti tabel I-O yang dibangun oleh Badan Pusat Statistik (BPS).[2]

Tabel 4.1 menyajikan bagan dasar dari suatu tabel I-O dengan penjelasan mengenai ketiga kuadran adalah sebagai berikut:
  • Kuadran I disebut sebagai kuadran input antara (intermediate inputs) atau konsumsi antara (intermediate consumption),
  • Kuadran II disebut sebaai kuadran konsumsi akhir (final consumption) atau permintaan akhir (final demand),
  • Kuadran III disebut sebagai kuadran nilai tambah (value added) atau input primer (primary inputs).

Kuadran I memuat semua input antara yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan ekonomi untuk menghasilkan output atau produk.  Misalnya, untuk menghasilkan produk padi dibutuhkan bibit padi, pupuk, dan pestisida.  Dengan demikian, kolom pada kuadran I menunjukkan kegiatan ekonomi yang menghasilkan padi (disebut juga sebagai industri yang menghasilkan komoditas atau produk padi), sedangkan baris pada kuadran I menunjukkan komoditas-komoditas bibit padi, pupuk, dan pestisida yang dibutuhkan sebagai input antara, termasuk komoditas (produk) yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi bersangkutan (yaitu padi).  Klasifikasi kegiatan-kegiatan ekonomi atau industri mengikuti klasifikasi yang disebut sebagai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).  Panduan klasifikasi ini sudah dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).  Sedangkan klasifikasi komoditas-komoditas (produk-produk) yang dihasilkan atau yang dibutuhkan sebagai input antara mengikuti panduan yang juga sudah dipublikasi oleh BPS yang disebut sebagai Klasifikasi Baku Komoditas-Komoditas Indonesia (KBKI).  Kedua klasifikasi ini, KBLI dan KBKI, merupakan implementasi dari panduan yang diberikan oleh United Nations dengan masing-masing judul International Standard for Industrial Classification (ISIC) dan Central Product Classifications (CPC), tetapi kedua KBLI dan KBKI tersebut disusun dengan menggunakan kasus-kasus di Indonesia.[3]

Kuadran II memuat semua permintaan akhir (final demand), yang terdiri dari permintaan konsumsi rumahtangga, permintaan konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), perubahan inventori, dan ekspor/impor.  Kuadran II ini merupakan rincian dari komponen-komponen PDB Pengeluaran atau PDB Penggunaan.[4]

Kuadran III memuat semua komponen dari nilai tambah, yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung. Secara umum, kuadran III menjelaskan PDB menurut pendapatan karena dari kuadran III dapat diperoleh rincian PDB menurut pendapatan yang tercipta di suatu negara, yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung. Kuadran III juga menjelaskan PDB menurut berbagai kegiatan produksi karena dari kuadran ini diperoleh rincian mengenai nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh berbagai kegiatan ekonomi di suatu negara.  Kuadran III ini juga merupakan rincian dari PDB Produksi.[5]

Secara total, kuadran I dan kuadran II pada tabel I-O menjelaskan alokasi output yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai konsumsi antara (atau input antara) dan sebagai konsumsi akhir.  Dengan demikian, kuadran I ditambah dengan kuadran II menjelaskan total output yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi yang dirinci menurut konsumsi antara (atau input antara) dan menurut konsumsi akhir (atau permintaan akhir), atau disebut juga sebagai alokasi output (allocations of output) dari suatu produk atau output.  Dalam terminologi penyusunan tabel I-O, kuadran I ditambah dengan kuadran II adalah sama dengan total output yang dihasilkan oleh suatu negara.


                                                                  Tabel 4.1
                                                   Bagan Dasar Tabel Input-Output


Kuadran I
(Kuadran Input Antara atau Konsumsi Antara)


Kuadran II
(Kuadran Konsumsi atau Permintaan Akhir)

Kuadran III
(Kuadran Input Primer atau Nilai Tambah)



Secara total, kuadran I dan kuadran III menjelaskan struktur input (input structures) dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan output suatu kegiatan ekonomi, yang masing-masing dirinci atas input antara dan input primer (primary inputs) atau nilai tambah (value added).  Dengan demikian, kuadran I ditambah dengan kuadran III menjelaskan total input yang dibutuhkan untuk menghasilkan output suatu kegiatan ekonomi, yang sama dengan total input.  Dalam terminologi penyusunan tabel I-O, kuadran I ditambah dengan kuadran III sama dengan total input. Dalam proses penyusunan tabel I-O, total input harus sama dengan total output (jumlah kuadran I ditambah dengan kuadran II).

Dengan demikian, setiap angka atau sel dalam kudran I mempunyai pengertian ganda, yaitu sebagai input antara pada waktu melihat dari sisi struktur input; dan sebagai permintaan antara pada waktu melihat dari sisi alokasi output.  Input antara atau permintaan antara adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang digunakan untuk proses lebih lanjut pada sektor produksi.

Jika tabel 4.1 dirinci secara lebih spesifik, maka bagan umum dari suatu tabel I-O dapat dirinci sebagaimana disajikan oleh tabel 3.3. Tabel 3.3 memberikan kerangka umum (general framework) mengenai suatu tabel I-O secara lebih rinci.  Misalkan hanya terdapat tiga kegiatan ekonomi di suatu negara, yaitu kegiatan ekonomi 1, 2, dan 3, maka bentuk tabel I-O yang disajikan adalah seperti ditunjukkan oleh tabel 3.3.  Karena hanya terdapat tiga kegiatan ekonomi dan tiga komoditi, tabel I-O ini disebut juga sebagai tabel I-O berukuran 3x3. 


Tabel 4.2
Tabel Input-Output (Simetrik)
Ukuran 3X3


Secara umum, suatu tabel I-O dirinci menurut banyaknya kegiatan ekonomi atau industri sebanyak n klasifikasi (yaitu banyaknya klasifikasi KLUI, banyaknya kolom) dan banyaknya produk atau komoditi yang dihasilkan sebanyak m klasifikasi (yaitu klasifikasi KBKI, banyaknya baris) disebut sebagai tabel I-O berukuran m x n, karena terdapat n klasifikasi kegiatan ekonomi atau industri (kolom) dan m klasifikasi komoditi atau produk (baris).  Pada kasus m≠n, maka suatu tabel I-O disebut sebagai tabel I-O yang tidak simetrik; sedangkan pada kasus m=n, maka suatu tabel I-O disebut sebagai tabel I-O yang simetrik.  Dengan demikian, tabel I-O pada tabel 3.3 merupakan contoh tabel I-O yang simetrik.




[1]Dikutip dari Miller dan Blair (1985).
[2]Suatu tabel I-O dapat juga terdiri dari empat kuadran, yaitu kuadran I, II, dan III ditambah dengan kuadran IV yang menjelaskan keterkaitan berbagai institusi ekonomi dengan nilai tambah atau input primer.  Tabel I-O Indonesia disusun dengan menggunakan tiga kuadran.
[3]Lihat referensi mengenai kedua klasifikasi pada daftar pustaka.  Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini dijelaskan pada bagian klasifikasi tabel I-O yang disajikan pada bagian berikutnya pada materi kuliah ke- ini.
[4]Lihat kembali materi kuliah ke- 2 mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) Pengeluaran.
[5]Lihat kembali materi kuliah ke- 2 mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) Produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha