Skip to main content

TABEL INPUT-OUTPUT: Klasifikasi

#5 Klasifikasi Tabel Input-Output


Tabel I-O merupakan suatu sistem data yang menyajikan data perekonomian suatu negara atau daerah secara menyeluruh atau komprehensif.  Dengan demikian, suatu tabel I-O mampu menjelaskan kinerja ekonomi secara umum dan juga secara spesifik dari berbagai kegiatan ekonomi di negara atau daerah bersangkutan, khususnya mengenai keterkaitan antar kegiatan-kegiatan ekonomi di negara atau daerah tersebut.



Pada  dasarnya, barang dan jasa atau komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi dapat terdiri dari berbagai jenis dan dihasilkan dalam bentuk fisik yang berbeda.    Oleh karena itu, dalam suatu tabel I-O perlu dilakukan kesamaan satuan ukuran dari berbagai macam barang dan jasa yang dihasilkan, dan pada kasus ini disepakati untuk menggunakan satuan moneter yang sama.  Satuan ukuran barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi di Indonesia dalam tabel I-O Indonesia dicatat dalam satuan nilai mata uang Indonesia, yaitu rupiah Indonesia.

Karena sedemikian banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi, maka dalam penyusunan suatu tabel I-O dibutuhkan juga suatu klasifikasi barang dan jasa yang dihasilkan termasuk barang dan jasa (komoditi-komoditi) yang digunakan sebagai input antara atau konsumsi akhir.  Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa untuk menyusun klasifikasi ini, Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) Indonesia dan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia (KBKI) telah digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyusun klasifikasi tabel I-O Indonesia. 

Tabel 5.1 berikut menyajikan suatu klasifikasi tabel I-O Indonesia 2008 yang berukuran 66x66 (tabel I-O Indonesia yang simetris).  Dengan demikian, klasifikasi yang disajikan pada contoh ini adalah 66 klasifikasi sektor atau kegiatan ekonomi.[1]


                                                      Tabel 5.1
                        (Contoh) Klasifikasi 66 Kegiatan Ekonomi
                                      Tabel I-O Indonesia 2008 


Kode I-O
Kegiatan Ekonomi/Komoditas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
180
190
200
Padi
Tanaman Kacang-kacangan
Jagung
Tanaman Umbi-umbian
Sayur-sayuran dan buah-buahan
Tanaman bahan makanan lainnya
Karet
Tabu
Kelapa
Kelapa sawit
Tembakau
Kopi
Teh
Cengkeh
Hasil tanaman serat
Tanaman perkebunan lainnya
Tanaman lainnya
Peternakan
Pemotongan hewan
Unggas dan hasil-hasilnya
Kayu
Hasil hutan lainnya
Perikanan
Penambangan batu bara dan bijih logam
Penambangan minyak, gas, dan panas bumi
Penambangan dan penggalian lainnya
Industri pengolahan dan pengawetan makanan
Industri minyak dan lemak
Industri penggilingan padi
Industri tepung segala jenis
Industri gula
Industri makanan lainnya
Industri minuman
Industri rokok
Industri pemintalan
Industri tekstil, pakaian, dan kulit
Industri bambu, kayu, dan rotan
Industri kertas, barang dari kertas dan karton
Industri pupuk dan pestisida
Industri kimia
Pengilangan minyak bumi
Industri barang karet dan plastik
Industri barang-barang dari mineral bukan logam
Industri semen
Industri dasar besi dan baja
Industri logam dasar bukan besi
Industri barang dari logam
Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik
Industri alat pengangkutan dan perbaikannya
Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun
Listrik, gas, dan air bersih
Bangunan
Perdagangan
Restoran dan hotel
Angkutan kereta api
Angkutan darat
Angkutan air
Angkutan udara
Jasa penunjang angkutan
Komunikasi
Lembaga keuangan
Real estate dan jasa perusahaan
Pemerintahan umum dan pertahanan
Jasa sosial kemasyarakatan
Jas lainnya
Kegiatan yang tidak jelas batasannya
Jumlah permintaan antara
Jumlah input antara
Input antara impor
201
202
203
204
205
209
210
Upah dan gaji
Surplus usaha
Penyusutan
Pajak Tidak Langsung
Subsidi
Nilai tambah bruto
Total Input
301
302
303
304
305
306
309
310
401
402
403
404
405
409
501
502
503
509
600
700
Pengeluaran konsumsi rumahtangga
Pengeluaran konsumsi pemerintah
Pembentukan modal tetap bruto
Perubahan inventori
Ekspor barang
Ekspor jasa
Jumlah permintaan akhir
Total permintaan
Impor barang
Pajak penjualan
Bea masuk
Impor jasa
Subsidi impor BBM
Jumlah impor
Marjin perdagangan besar
Marin perdagangan eceran
Biaya pengangkutan
Jumlah marjin perdagangan dan biaya pengangkutan
Total output
Total penyediaan


[1]Besarnya klasifikasi suatu table Input-Output tergantung kepada kebutuhan analisis dan ketersediaan data.  Klasifikasi tabel I-O Indonesia 2008 yang lebih rinci dari 66 klasifikasi adalah 175 klasifikasi.

Comments

Popular posts from this blog

SIR RONALD AYLMER FISHER (1890-1962)- "Pengembang Distribusi F"

Fisher   adalah pakar statistika, pertanian eksperimental, dan genetika kuantitatif asal Inggris. Richard Dawkins, tokoh pendukung neo-Darwinisme dan atheisme, menyebutnya sebagai “Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistika Anders Hald menyebut “Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar ilmu statistika modern”. Nama : Sir   Ronald Aylmer Fisher   TTL : Inggris, 17 Februari 1890 Peran dalam Statistika : pemberi landasan bagi banyak aspek dalam statistika modern, khususnya di bidang statistika inferensi, yang mempelajari teori estimasi dan uji hipotesis. Ia juga dikenal sebagai orang yang mampu menyatukan dua kutub perdebatan di awal perkembangan genetika modern: antara kutub genetika kuantitatif dan genetika kualitatif (genetika Mendel) Sumbangan Fisher Prinsip Disain Eksperimen maksimum likelihood sufficiency ,   ancilarity Diskriminator Lin

TABEL INPUT-OUTPUT: Penyajian Tabel

#6 Penyajian Tabel Input-Output Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, yaitu kuadran I merupakan kuadran input antara ( intermediate inputs ) atau kuadran konsumsi antara ( intermediate consumptions ), kuadran 2 merupakan kuadran permintaan akhir ( final demands ) atau konsumsi akhir ( final consumptions ), kuadran 3 merupak kuadran nilai tambah ( value added ) atau kudaran input primer ( primary inputs ), dan kuadran 4 merupakan kuadran keterkaitan nilai tambah dengan permintaan akhir ( interrelated between value added and final demands ).   Tetapi buku ini hanya mengenalkan suatu tabel I-O dengan menggunakan 3 (tiga) kuadran saja, yaitu kuadran 1, 2, dan 3, mengikuti tabel I-O yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Paling tidak, suatu tabel I-O dapat disusun dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) bentuk susunan berikut, yaitu: Tabel I-O model impor bersaing ( competitive import Input-Output mod

Proyeksi Perubahan Piramida Penduduk Indonesia 2010-2035

Peristiwa lahir, mati dan pindah merupakan peristiwa alamiah yang bisa terjadi di suatu wilayah. Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya dinamika penduduk di wilayah tersebut. Karena merupakan peristiwa alamiah, maka dinamika penduduk bisa berlangsung walaupun tanpa intervensi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tanpa adanya intervensi maka tingkat kelahiran dan kematian bisa sangat tinggi. Padahal salah satu indikator perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah: rendahnya tingkat kematian dan rendahnya angka ketergantungan. Transisi demografi di Indonesia, berlangsung secara perlahan namun terus menerus. Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) menunjukkan adanya transisi demografi yang  mengubah struktur umur penduduk Indonesia. sejak tahun 1971. Keberhasilan berbagai program dalam mengintervensi dinamika penduduk telah mampu menggeser anak-anak dan remaja, berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan berat di bagian bawah dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian