Skip to main content

Belajar Menulis Opini dari Orang yang Berpengalaman


Postingan kali ini adalah rangkuman dari hasil Seminar Whatsapp Group yang dinamai: "Perempuan BPS Menulis". Seminar ini adalah seminar kedua, sesuai dengan rencana group ini yang berkomitmen untuk menghadirkan narasumber setiap bulannya.

Tema seminar:  Produktif Membunyikan Data melalui Opini
Narasumber:
        Nama                                      : Tasmillah
        Tempat, tanggal lahir              : off the record
        Jabatan                                    : Statistisi Muda BPS Kota Serang
        Pendidikan                              : DIV Statistik Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
        Riwayat Organisasi                 : off the record
        Prestasi Menulis                      : menulis 69 artikel yang dimuat di 14 media massa, baik regional                                                             maupun nasional 
                       
        Pengalaman mengisi seminar  :
    • Perempuan Mimika dalam Angka ( yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mimika-Papua). 
    • Kajian Petani dan Nelayan Kota Serang (yang diselenggrakan Bappeda Kota  Serang)
    • Industri Rumahan Perempuan Provinsi Banten (yang diselenggarakan Dinas PP Banten)


        Alamat media sosial
                Web          : www.tasmilah.com
                Facebook  : tasmilah
                Twitter      : -
                Instagram  : tasmilah

Berikut ini adalah tahapan menulis opini menurut narasumber:

A. Proses Menulis Opini


1. Menentukan tema yang actual, yang bisa dilakukan dengan cara:

a)      Mengamati headline berita koran-koran utama yang memiliki reputasi baik setiap hari selama 4 hari;
b)      Mengamati berita TV berita selama semingg;
c)       Membaca situs-situs berita mainstream, seperti kompas.com, detik.com, vivanews.com,  dll;
d)      Mengikuti berita yang dimuat berulang selama 3-4 hari.

2. Menentukan sudut pandang (angle) atau perspektif ;
3. Mencari dan menggunakan referensi/rujukan, pendapat para ahli;
4. Mulai menulis, memetakan dan mengidentifikasi masalah, membahas permasalahan yang sudah diidentifikasi, sampai membuat konklusi.

B. Struktur Tulisan Opini

1. Judul
Judul : Singkat, padat, jelas (3-5 kata)

2. Pendahuluan
  Pembuka (lead) : merupakan kalimat atau paragraf pembuka yang mengajak, menggoda, mengusik pembaca agar terus membaca sampai tuntas.

3. Pembahasan
  Penjelas (Batang Tubuh)

4. Kesimpulan
  Penutup (ending)

C. Menyusun Aline

  1. Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
  2. Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
  3. Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri?
  4. Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/turunan
  5. Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging) yang kuat
  6. Hubungan antar alinea bisa bersifat: kronologis (waktu), spasiologis (ruang), dan kausalitas (sebab-akibat)

E. Mengumpulkan Data dan Referensi

Data sangat penting untuk memperkuat opini yang diajukan. Apalagi perempuan BPS bekerja di BPS yang merupakan gudangnya data. Data yang dirilis BPS bisa menjadi ide/bahan untuk menulis tiap bulan.

Referensi juga penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/berbeda sudah dipertimbangkan.

F. Mengedit

  1. Mengedit dilakukan setelah draft tersusun. Draft disusun apapun bentuknya,  sesuai dengan apa yang ada di kepala sampai bener-bener mentok;
  2. Endapkan draft awal selama beberapa waktu, cari inspirasi/kesibukan, perhatikan deadline;
  3. Tinjau ulang draft awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentasi, atau gaya penulisannya;
  4. Meminta pendapat atau masukan dari teman sebelum dikirim ke redaksi. Narasumber mengaku sering meminta bantuan pada suaminya untuk membaca tulisannya sebelum dikirim ke redaksi.

G. Buatlah Profil Menarik

  1. Biodata yang memuat pendidikan dan pekerjaan kita, ini untuk menunjukkan kompetensi kita sebagai penulis.                                                                                                  Contoh:                                                                                                                              Tasmilah. ASN di BPS, Pendidikan DIV Statistik Ekonomi. kalo perlu tulis juga penulis opini di Kompas, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, Radar Banten, dst.
  2. Alamat yang mudah dihubungi, scan KTP, foto, dan Nomor Rekening,  NPWP (jika koran nasional)
Nah, demikian itu adalah poin-poin penting dalam menulis opini menurut narasumber. Selanjutnya, narasumber memberi contoh untuk mempraktekan menulis opini.

H. Praktek Menulis Opini (Mengajukan Opini Sendiri)

Tema aktual: 
Kenaikan Harga Beras

Angle:
Kenaikan harga beras berpotensi menaikkan jumlah penduduk miskin



Data:
BRS BPS tentang Kemiskinan, 
BRS BPS tentang NTP (harga gabah dan beras, serta kenaikannya), 
Harga beras dari Pusat Harga Pangan Strategis 

Poin-poinnya:
  1. Kenaikan harga beras
  2. Faktor penyebab
  3. Upaya pemerintah
  4. Imbas kenaikan harga beras bagi penduduk
  5. Efek bagi kelas bawah bagaimana?
  6. Beras penyumbang terbesar garis kemiskinan.
  7. Dst.

Dalam sesi tanya jawab ada anggota grup yang bertanya, apakah tanpa mengikuti tema aktual data BPS yang berupa BRS bisa diangkat menjadi tulisan?. Narasumber menjawab bahwa data BRS bisa diangkat menjadi bahan tulisan selama ada hal yang menarik. Misalnya laju pertumbuhan sektor ekonomi tumbuh, namun jumlah penduduk bekerja berkurang.


Contoh Lead:

Pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan III  tahun 2017 sebesar 5,62 persen dan jauh melampui pertumbuhan ekonomi nasional yang nilainya sebesar 5,06 persen. Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan ini belum mampu mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Banten. Bahkan pada kondisi Agustus 2017 tingkat pengangguran terbuka di Banten mencapai 9,28 persen dan menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Apakah ada yang salah sehingga pertumbuhan ekonomi tersebut tidak mampu menyerap tenaga kerja di Banten?



Upaya yang dilakukan oleh narasumber jika data pertumbuhan belum rilis adalah menunggu waktu rilis PDRB dan rilis Sakernas pada waktu yang hampir bersamaan. PDRB trieulan III dan Sakernas Agustus. Hal ini dilakukan agar kedua datanya dapat disandingkan.  

Namun tambahan data juga masih perlu dilakukan, dengan satu topik yang sama narasumber pernah menulis opini ttg tentang pengangguran di Jawa tengah (terbit Suara Merdeka), Pengangguran Jawa Barat (Galamedia), Pengangguran Jawa Timur (koran Bhirawa), pengangguran Banten (Radar Banten), dan pengangguran RI (Balipost).
.....

Baiklah, sampai disini dulu ringkasannya ya. Pada sambungan berikutnya Saya akan menyusun kembali daftar pertanyaan para anggota WAG. Kenapa postingannya jadi, super panjang dan bersambung? Tentu saja, karena isinya sangat menarik dan penting untuk dicatat. Ilmu yang bermanfaat jangan sampai sia-sia dan tidak dibagikan, betul tidak.


Sampai Jumpa!
Oh, iya, kalau berkenan untuk baca tulisan saya lainnya, mangga di klik ada disini. 





Comments

Post a Comment

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha

Popular posts from this blog

SIR RONALD AYLMER FISHER (1890-1962)- "Pengembang Distribusi F"

Fisher   adalah pakar statistika, pertanian eksperimental, dan genetika kuantitatif asal Inggris. Richard Dawkins, tokoh pendukung neo-Darwinisme dan atheisme, menyebutnya sebagai “Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistika Anders Hald menyebut “Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar ilmu statistika modern”. Nama : Sir   Ronald Aylmer Fisher   TTL : Inggris, 17 Februari 1890 Peran dalam Statistika : pemberi landasan bagi banyak aspek dalam statistika modern, khususnya di bidang statistika inferensi, yang mempelajari teori estimasi dan uji hipotesis. Ia juga dikenal sebagai orang yang mampu menyatukan dua kutub perdebatan di awal perkembangan genetika modern: antara kutub genetika kuantitatif dan genetika kualitatif (genetika Mendel) Sumbangan Fisher Prinsip Disain Eksperimen maksimum likelihood sufficiency ,   ancilarity Diskriminator Lin

TABEL INPUT-OUTPUT: Penyajian Tabel

#6 Penyajian Tabel Input-Output Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, yaitu kuadran I merupakan kuadran input antara ( intermediate inputs ) atau kuadran konsumsi antara ( intermediate consumptions ), kuadran 2 merupakan kuadran permintaan akhir ( final demands ) atau konsumsi akhir ( final consumptions ), kuadran 3 merupak kuadran nilai tambah ( value added ) atau kudaran input primer ( primary inputs ), dan kuadran 4 merupakan kuadran keterkaitan nilai tambah dengan permintaan akhir ( interrelated between value added and final demands ).   Tetapi buku ini hanya mengenalkan suatu tabel I-O dengan menggunakan 3 (tiga) kuadran saja, yaitu kuadran 1, 2, dan 3, mengikuti tabel I-O yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Paling tidak, suatu tabel I-O dapat disusun dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) bentuk susunan berikut, yaitu: Tabel I-O model impor bersaing ( competitive import Input-Output mod

Proyeksi Perubahan Piramida Penduduk Indonesia 2010-2035

Peristiwa lahir, mati dan pindah merupakan peristiwa alamiah yang bisa terjadi di suatu wilayah. Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya dinamika penduduk di wilayah tersebut. Karena merupakan peristiwa alamiah, maka dinamika penduduk bisa berlangsung walaupun tanpa intervensi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tanpa adanya intervensi maka tingkat kelahiran dan kematian bisa sangat tinggi. Padahal salah satu indikator perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah: rendahnya tingkat kematian dan rendahnya angka ketergantungan. Transisi demografi di Indonesia, berlangsung secara perlahan namun terus menerus. Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) menunjukkan adanya transisi demografi yang  mengubah struktur umur penduduk Indonesia. sejak tahun 1971. Keberhasilan berbagai program dalam mengintervensi dinamika penduduk telah mampu menggeser anak-anak dan remaja, berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan berat di bagian bawah dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian