Skip to main content

DESAIN EKSPERIMEN: Pengantar


Sesuai namanya Desain Eksperimen (Experiment Design adalah rancangan atas tahapan-tahapan yang akan diterapkan dalam sebuh percobaan. Rancangan tahapan percobaan tersebut harus mengacu pada tujuan percobaan, yaitu mendapatkan analisa yang objektif dan kesimpulan yang tepat atas permasalahan yang sedang dibahas .

Suatu desain eksperimen bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, dengan menggunakan desain yang paling efektif dan efisien.

Tujuan utama penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara melakukan intervensi atau memberikan perlakuan (treatment) kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat) dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan  perlakuan (kelompok kontrol).

Istilah-istilah dalam Desain Eksperimen:

  • Perlakuan: intervensi yang akan diterapkan pada unit eksperimen untuk dibandingkan dengan kelompok control.
  • Unit eksperimen: unit/objek yang diintervensi dengan perlakuan percobaan
  • Kekeliruan eksperimen: kegagalan dari dua unit eksperimen identik yang dikenai perlakuan untuk memberikan hasil yang sama . 

Prinsip –prinsip Desain Eksperimen:

  • Replikasi  atau pengulangan.
          Replikasi bertujuan:
    • Memberikan taksiran kekeliruan eksperimen yang dapat dipakai untuk menentukan panjang selang kepercayaan (confident interval) atau sebagai satuan dasar pengukuran untuk menetapkan taraf signifikansi dari perbedaan-perbedaan yang diamati.
    • Menghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk kekeliruan eksperimen.
    • Memungkinkan diperolehnya taksiran yang lebih baik mengenai efek rata-rata dari suatu faktor.
  • Pengacakan atau Randomisasi.
          Tujuan pengecakan:
    • Pengacakan dilakukan untuk memenuhi asumsi independensi pengematan. Prinsip ini merupakan merupakan syarat bahwa data memenuhi syarat pengujian dan datanya dapat dianalisa.
    • Pengacakan tidak menjamin terjadinya independensi , tapi bisa meminimalkan koreksi antar pengamatan .
    • Pengacakan adalah upaya untuk menghilangkan bias data.
  • Kontrol Lokal 
    • Kontrol lokal adalah upaya penyeimbangan, pengkotakan, dan pengelompokkan unit-unit eksperimen yang digunakan dalam desain. Jika tujuan replikasi dan pengacakan adalah memastikan uji signifikansi dapat dilakukan, maka prinsip ini bertujuan untuk mengefisienkan Desain Eksperimen.


Langkah-langkah Desain Eksperimen

Langkah-langkah membuat desain eksperimen tergantung pada masalah penelitian, tetapi pada dasarnya pelaksanaan Desain Eksperimen mengikuti langkah sebagai berikut: 
  1. Identifikasi masalah (tujuan percobaan);
  2. Perumusan hipotesis;
  3. Penentuan teknik dan desain eksperimen;
  4. Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dan latar belakang atau alasan-alasan agar eksperimen menghasilkan informasi yang diperlukan;
  5. Mempertimbangkan semua hasil ynag mungkin ditinjau dari prosedur statistik yang diharapkan berlaku;
  6. Melakukan eksperimen;
  7. Penggunaan teknik statistika terhadap hasil percobaan;
  8. Mengambil kesimpulan dengan mempergunakan derajat kepercayaan terhadap hal-hal yang diuji;
  9. Membandingkan dengan penelitian-penelitian lain mengenai masalah yang sama .

Tahapan Desain Eksperimen

Dalam melakukan eksperimen, ada tiga tahap yang harus dilakukan pada unit-unit eksperimen, yaitu:
  • Pengelompokkan.
Pengelompokkan merupakan penempatan sekelompok unit-unit  eksperimen yang homogen ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda mendapat perlakuan yang sama .
  • Pemblokan
Pemblokan adalah pengalokasian unit-unit eksperimen ke dalam blok , sehingga unit-unit dalam blok secara relatif bersifat homogen.
  • Penyeimbangan
Penyeimbangan merupakan usaha untuk mendapatkan konfigurasi seimbang dari semua tahapan pengelompokkan, pemblokan, dan penggunaan perlakuan terhadap unit-unit eksperimen.

....


Comments

Popular posts from this blog

SIR RONALD AYLMER FISHER (1890-1962)- "Pengembang Distribusi F"

Fisher   adalah pakar statistika, pertanian eksperimental, dan genetika kuantitatif asal Inggris. Richard Dawkins, tokoh pendukung neo-Darwinisme dan atheisme, menyebutnya sebagai “Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistika Anders Hald menyebut “Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar ilmu statistika modern”. Nama : Sir   Ronald Aylmer Fisher   TTL : Inggris, 17 Februari 1890 Peran dalam Statistika : pemberi landasan bagi banyak aspek dalam statistika modern, khususnya di bidang statistika inferensi, yang mempelajari teori estimasi dan uji hipotesis. Ia juga dikenal sebagai orang yang mampu menyatukan dua kutub perdebatan di awal perkembangan genetika modern: antara kutub genetika kuantitatif dan genetika kualitatif (genetika Mendel) Sumbangan Fisher Prinsip Disain Eksperimen maksimum likelihood sufficiency ,   ancilarity Diskriminator Lin

TABEL INPUT-OUTPUT: Penyajian Tabel

#6 Penyajian Tabel Input-Output Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, yaitu kuadran I merupakan kuadran input antara ( intermediate inputs ) atau kuadran konsumsi antara ( intermediate consumptions ), kuadran 2 merupakan kuadran permintaan akhir ( final demands ) atau konsumsi akhir ( final consumptions ), kuadran 3 merupak kuadran nilai tambah ( value added ) atau kudaran input primer ( primary inputs ), dan kuadran 4 merupakan kuadran keterkaitan nilai tambah dengan permintaan akhir ( interrelated between value added and final demands ).   Tetapi buku ini hanya mengenalkan suatu tabel I-O dengan menggunakan 3 (tiga) kuadran saja, yaitu kuadran 1, 2, dan 3, mengikuti tabel I-O yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Paling tidak, suatu tabel I-O dapat disusun dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) bentuk susunan berikut, yaitu: Tabel I-O model impor bersaing ( competitive import Input-Output mod

Proyeksi Perubahan Piramida Penduduk Indonesia 2010-2035

Peristiwa lahir, mati dan pindah merupakan peristiwa alamiah yang bisa terjadi di suatu wilayah. Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya dinamika penduduk di wilayah tersebut. Karena merupakan peristiwa alamiah, maka dinamika penduduk bisa berlangsung walaupun tanpa intervensi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tanpa adanya intervensi maka tingkat kelahiran dan kematian bisa sangat tinggi. Padahal salah satu indikator perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah: rendahnya tingkat kematian dan rendahnya angka ketergantungan. Transisi demografi di Indonesia, berlangsung secara perlahan namun terus menerus. Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) menunjukkan adanya transisi demografi yang  mengubah struktur umur penduduk Indonesia. sejak tahun 1971. Keberhasilan berbagai program dalam mengintervensi dinamika penduduk telah mampu menggeser anak-anak dan remaja, berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan berat di bagian bawah dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian