Ekonomi tidak pernah lepas dari
kehidupan manusia. Ekonomi muncul karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas
berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Perekonomian berkembang semakin pesat
sejak abad ke-21, ketika nilai-nilai globalisasi merasuk ke sendi-sendi
interaksi manusia.
Open economy and
international trade: endowment factors, specialization, pattern of trade, term
of trade, gain from trade
Ekonomi Internasional membutuhkan keterbukaan sehingga
disebut sebagai ekonomi terbuka, yaitu adanya hubungan perekonomian antara satu
negara dengan negara lainnya. Menurut Krugman
& Obstfeld (2009:4), Ekonomi
Internasional terdiri dari isu-isu yang muncul dari interaksi ekonomi di
antara Negara-negara.
Ada tujuh pokok bahasan dalam studi
ekonomi internasional (Krugman & Obstfeld, 2009:4), yaitu:
1.
keuntungan
perdagangan
Teori dalam perdagangan internasional
terbagi menjadi keunggulan komparatif
dan keunggulan absolut. Teori keunggulan
komparatif ini dikembangkan oleh David
Ricardo, yang menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh keuntungan
jika ia menspesialisasikan pada produksi dan ekspor yang dapat diproduksinya
pada biaya yang relatif lebih murah, dan mengimpor apa yang dapat diprosuksinya
pada biaya yang relatif lebih mahal (www.scribd.com). Sedangkan teori
keunggulan mutlak dikembangkan oleh Adam Smith yang mengatakan bahwa
perdagangan memungkinkan penggunaan sumber daya secara efisien karena setiap
negara akan memproduksi barang yang menjadi spesialisasinya dan memberinya
keunggulan mutlak (Dragne, 2011). Singkatnya, suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak atas barang tertentu
apabila negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih murah
dibandingkan negara lain.
Sumber keuntungan mutual:
a.
keuntungan dari efisiensi produksi dan penurunan tingkat upah
Efisiensi produksi dan tingkat upah
merupakan bagian dari biaya produksi. Dengan rendahnya biaya produksi biaya
produksi pun akan rendah, sehingga tanpa merubah harga, keuntungan bisa diraup lebih
besar. Untuk dapat berkompetisi, negara harus memproduksi secara lebih efisien di
banding negara lainnya. Sementara negara yang kurang efisien dapat berkompetisi
karena rendahnya pembayaran upah (Krugman & Obstfeld, 2009:4).
b.
Keuntungan dari surplus perdagangan (ekspor-impor)
Setiap negara memiliki sumber daya
yangberbeda-beda. Hal ini yang menjadi alasan utama terjadinya perdagangan
internasional (kegiatan ekspor-impor). Kegiatan ekspor-impor selalu berjangkar
pada faktor endowments.
Faktor endowments
adalah faktor produksi yang tersedia di kelompok tertentu dimana setiap
kelompok memiliki perbedaan atas jenis barang yang diproduksi (spesialisasi).
2.
pola perdagangan
Pola perdagangan yang terjadi dalam
skala internasional berbasis pada preokupasi mengenai siapa menjual apa kepada siapa dan memiliki sifat mutual. Pola perdagangan terjalin dalam
interaksi antara pasokan sumber daya relative seperti kapital, buruh, dan tanah
dengan penggunaan relatif dari faktor-faktor dalam produksi barang yang berbeda
(Krugman & Obstfeld, 2009:4).
3.
proteksionisme
Perdagangan internasional akan berdampak
pada eksistensi industry domestic.
Agar tidak memberi dampak negatif sering dibuat kebijakan pembatasan impor dan
subsidi ekspor (kebijakan proteksionisme). Proteksionisme dapat dilakukan
melalui halangan tariff dan nontariff terhadap barang-barang impor. Ekonom
internasional kemudian mengembangkan kerangka analitis mengenai penentuan
dampak kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional, termasuk
analisis untung-rugi dan kriteria intervensi pemerintah yang baik terhadap
ekonomi (Krugman & Obstfeld, 2009:6). Sayangnya, analisis ini jarang
digunakan pemerintah karena mereka lebih mengedepankan aspek konflik
kepentingan dalam negara daripada aspek konflik kepentingan antarnegara.
4.
neraca pembayaran
Regulasi perdagangan dilakukan melalui
keseimbangan neraca pembayaran yang dipahami dalam konteks spesifik pergerakan
modal internasional, hubungan transaksi internasional dengan penghitungan
pendapatan nasional, dan kebijakan moneter internasional terkait aliran modal
internasional (Krugman & Obstfeld, 2009:6).
5.
determinasi nilai
tukar
Agar regulasi keseimbangan neraca
pembayaran dapat berjalan lancar, perdagangan internasional membutuhkan
determinasi nilai tukar. Determinasi nilai tukar sangat penting karena tiap negara memiliki mata
uang yang berbeda.
6.
koordinasi
kebijakan internasional
Walaupun mata uang tiap negara
berbeda-beda, kebijakan moneter suatu negara bisa jadi sangat mempengaruhi
ekonomi negara lainnya. Agar suatu kebijakan tidak menimbulkan konflik
internasional, maka dibutuhkan koordinasi kebijakan internasional sangat perlu
dilakukan.
7.
pasar kapital
internasional
Sumber:
Dragne, Alecsandra. 2011. Manfaat Perdagangan Bebas: Belajar dari Sejarah. Diakses
pada tanggal 4 Maret 2012, dari:http://akademimerdeka.org/2011/09/06/manfaat-perdagangan-bebas-belajar-dari-sejarah/
Krugman, Paul & Obstfeld, Maurice.
2009. “Introduction”, dalam International
Economics: Theory and Policy. Boston: Pearson Addison Wesley.
Diakses pada tanggal 4 Maret 2012,
dari:http://www.scribd.com/doc/31659053/Teori-Keunggulan-Komparatif
Semoga bermanfaat.
Marisa
Wajdi!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha