Sabtu, 19 Januari 2013

Apa yang Kita Kira Baik Buat Kita, Belum Tentu Hal Terbaik yang Bisa Kita Dapatkan


Kisah seorang yang ditolak bekerja di Microsoft.

Suatu hari seorang pemuda melakukan wawancara di perusahaan Microsoft. Ia berhasil menunjukkan kecakapan kerjanya di depan para pengetesnya .

 “Ok kalau begitu saya akan memasukkan Anda ke dalam data base kami dan bisa mulai kerja secepatnya. Bisa tolong berikan saya alamat e-mail Anda?”

“Saya tidak punya komputer Pak, apalagi e-mail.”

HRD menarik nafasnya lemas. “Bagaimana mungkin Anda melamar ke perusahaan komputer, sementara Anda tidak mempunyai e-mail. Maaf, Anda tidak bisa kami terima.”

Pemuda itu pun keluar dengan langkah gontai. Uang yang disakunya hanya $ 10, tidak akan cukup untuk hidup sampai dia menemukan pekerjaan lainnya. Lalu ia menggunakan uangnya itu untuk membeli 10 kg tomat. Tomat itu ia jajakan dengan cara berkeliling. Dalam dua jam dagangannya habis dan dia berhasil melipatgandakan uangnya. Lalu dia membeli tomat lagi-menjualnya lagi, sampai 3 kali. Kali ini ia bisa pulang dengan membawa uang sebanyak $ 60. Keesokan harinya ia mengulangi lagi berjualan tomat. Terus begitu sampai dia mampu membeli mobil, lalu membeli truk, lalu berhasil membangun bisnis retail yang besar.

5 tahun kemudian , di saat ekonominya semakin mapan, ia memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa. Ia memilih agen asuransi jiwa yang terbaik menurutnya. Setelah menyelesaikan segala sesuatunya, si agen bertanya, “boleh saya minta alamat e-mail Anda, Pak?”  
“Saya tidak punya e-mail?”

Agen itu mengerutkan keningnya, “tanpa memiliki e-mail Anda mampu membangun  perusahaan retail yang begitu besar. Dapatkan Anda bayangkan apa yang terjadi jika  Anda memiliki e-mail?”

Pria itu berpikir sejenak, sesungging senyum tersirat di ujung mulutnya. “Saya mungkin masih menjadi office boy di Microsoft.”


“Kita berjuang lebih keras untuk menjadi karyawan rendahan di suatu perusahaan bergengsi
Tapi
Kehilangan tenaga, akal dan pikiran untuk menjadi orang nomor satu di perusahaan kita sendiri.”
Me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha