Minggu, 27 Januari 2013

Teka-teki dari Westminster Abbey



Sebuah pepatah bagus yang juga ‘jorok’ berbunyi:  “ ambilah apa yang baik, meskipun itu keluar dari pantat ayam”.
Pepatah ini  menunjukkan bahwa, tidak penting dari mana itu berasal, tidak penting bagaimana itu bentuknya, tidak penting bagaimana caranya, yang penting adalah pesan yang terkandung didalamnya.

Dalam sebuah audiobook seorang konsultan pendidikan, pertama kalinya saya mengetahui tentang puisi ini. Dengan segala keingintahuan, saya berusaha mencari informasi lebih banyak. Sayangnya saya tidak berhasil menemukan ekstension dari informasi sebelumnya. Masih ada beberapa pertanyaan saya yang belum terjawab.

Tanggal 29 April 2012 lalu, dunia dihebohkan dengan pernikahan akbar kerajaan Inggris. Saya tidak akan membahas tentang pernikahan Pangeran William dan Kate Midleton tersebut (karena hanya membuat saya merasa patah hati, hehe..). Saya lebih tertarik pada tempat pernikahan itu berlangsung, yaitu Gereja Katedral Westminster Abbey.

Setahu saya Westminster Abbey adalah nama sebuah bangunan yang dinobatkan UNESCO sebagai warisan dunia. Di dalam gereja tersebut terdapat makam para raja-raja Inggris dan orang-orang terkemuka di Inggris seperti  Isaac Newton, Charles Darwin , Charles Dickens dan lain-lain.  Jadi, saya cukup surprise saat mendengar bahwa ada puisi yang ditulis di nisan Westminster Abbey. 
Inilah dia Puisi yang indah yang membuat saya keleyengan:

Hasrat untuk Berubah

Ketika aku masih muda, dan bebas berkhayal,
Aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kuidapati bahwa dunia tak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,
Lalu kuputuskan hanya untuk mengubah negeriku.
Namun, tampaknya hasrat itu pun tiada hasil.
Tatkala usiaku makin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
orang-orang yang paling dekat denganku.
Kini, sementara aku berbaring menunggu ajal menjelang.
Tiba-tiba aku sadari:
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku,
maka dengan menjadikan diriku sebagai teladan,
mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi aku pun bisa memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia.
(ditulis pada 1100 Masehi)

Dari beberapa data yang tersedia, ternyata saya tidak berhasil menemukan  manusia hebat bernama Westminster Abbey. Bahkan dalam sebuah blog yang juga  menampilkan puisi ini,  tersirat bahwa puisi ini bukan ditulis diatas nisan Westminster Abbey, tapi di sebuah nisan yang berada di Westminster Abbey. Kalau Anda memahami Bahasa Indonesia, maka Anda akan merasakan perbedaan makna antara kedua frase tersebut.

Tapi kembali lagi pada apa yang saya butuhkan sekarang: kenapa atau apa. Dan sementara ini , saya rasa cukup “apa”.

Apa pesan dari puisi ini.

PS:

 Masih berharap menemukanjawaban, kenapa puisi ini dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha