Sebuah pepatah bagus yang juga ‘jorok’ berbunyi: “ ambilah apa yang baik, meskipun itu keluar
dari pantat ayam”.
Pepatah ini
menunjukkan bahwa, tidak penting dari mana itu berasal, tidak penting
bagaimana itu bentuknya, tidak penting bagaimana caranya, yang penting adalah pesan
yang terkandung didalamnya.
Dalam sebuah audiobook seorang konsultan pendidikan, pertama
kalinya saya mengetahui tentang puisi ini. Dengan
segala keingintahuan, saya berusaha mencari informasi lebih banyak. Sayangnya
saya tidak berhasil menemukan ekstension dari informasi sebelumnya. Masih ada beberapa pertanyaan saya yang belum
terjawab.
Tanggal 29 April 2012 lalu, dunia dihebohkan dengan pernikahan
akbar kerajaan Inggris. Saya tidak akan membahas tentang pernikahan Pangeran
William dan Kate Midleton tersebut (karena hanya membuat saya merasa patah hati, hehe..). Saya lebih tertarik pada tempat pernikahan itu berlangsung, yaitu Gereja
Katedral Westminster Abbey.
Setahu saya Westminster Abbey adalah nama sebuah bangunan
yang dinobatkan UNESCO sebagai warisan dunia. Di dalam gereja tersebut
terdapat makam para raja-raja Inggris dan orang-orang terkemuka di Inggris
seperti Isaac Newton, Charles Darwin ,
Charles Dickens dan lain-lain. Jadi,
saya cukup surprise saat mendengar bahwa ada puisi yang ditulis di nisan Westminster
Abbey.
Inilah dia Puisi yang indah yang membuat saya keleyengan:
Hasrat
untuk Berubah
Ketika aku masih muda, dan bebas
berkhayal,
Aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan
kearifanku,
Kuidapati bahwa dunia tak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,
Lalu kuputuskan hanya untuk mengubah
negeriku.
Namun, tampaknya hasrat itu pun tiada
hasil.
Tatkala usiaku makin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
orang-orang yang paling dekat denganku.
Kini, sementara aku berbaring menunggu
ajal menjelang.
Tiba-tiba aku sadari:
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah
diriku,
maka dengan menjadikan diriku sebagai
teladan,
mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi aku pun bisa memperbaiki
negeriku.
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa
mengubah dunia.
(ditulis pada 1100 Masehi)
Dari beberapa data yang tersedia, ternyata saya tidak
berhasil menemukan manusia hebat bernama
Westminster Abbey. Bahkan dalam sebuah blog yang juga menampilkan puisi ini, tersirat bahwa puisi ini bukan ditulis diatas
nisan Westminster Abbey, tapi di sebuah nisan yang berada di Westminster
Abbey. Kalau Anda memahami Bahasa Indonesia, maka Anda akan merasakan perbedaan
makna antara kedua frase tersebut.

Apa pesan dari puisi ini.
PS:
Masih berharap menemukanjawaban, kenapa puisi ini dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha