Perjuangan Yunani menjadi Bagian dari Uni Eropa
Yunani merupakan negara Mediteranian pertama yang
bergabung dengan Uni Eropa. Ia mendapat
status associate member pada tahun 1962
dan keanggotaan penuh pada tahun 1981. Untuk melamar menjadi anggota Uni Eropa Yunani
harus memenuhi tiga kriteria.
Kriteria tersebut
diantaranya adalah:
1. Kriteria wilayah, negara yang bisa bergabung
dengan Uni Eropa haruslah berada di wilayah Eropa
2. Kriteria politik, negara yang bisa bergabung
dengan Uni Eropa haruslah berada dalam kondisi politik yang stabil
3. Kriteria ekonomi , negara yang bisa bergabung
dengan Uni Eropa harus memiliki kemampuan ekonomi sehingga tidak akan mengganggu
stabilitas Uni Eropa
Pada awal upaya
bergabung, Yunani bisa memenuhi kriteria wilayah dan kriteria politik, namun
setelah terjadi kudeta pada pemerintah demokratis yang terjadi di tahun 1967,
satu-satunya yang tersisa hanyalah kriteria letak wilayah. Dan setelah lama berjuang, akhirnya tahun 1981 Yunani
berhasil menjadi anggota penuh Uni Eropa. Tapi perjuangan Yunani tidak berhenti
sampai disitu, saat bergabung ia masih mengalami kesulitan beradaptasi dengan kompetisi pasar industri
Eropa Utara yang sudah lebih maju dan mapan. Akibatnya, terjadi penurunan Gross National Product (GNP) per kapita yakni dari 58 % GNP per kapita rata-rata negara di Uni Eropa di
tahun 1980, menjadi 52 % pada tahun 1991.
Antara tahun
1980-1990-an, Yunani memiliki hutang yang besar terkait dengan defisit
anggaran. Sehingga ketika dilakukan Maastrict
Treaty (Perjanjian Uni Eropa), 7 Februari 1992, Yunani menjadi satu-satunya anggota masyarakat
Eropa (Europe Community (EC)) yang tidak
dapat memenuhi kriterianya.
Adapun kriteria Maastricht
( yang juga dikenal sebagai ”kriteria pergeseran”) pada
dasarnya adalah adalah kriteria dalam mengadopsi mata uang euro sebagai mata
uang masyarakat Eropa. Dimana tujuan penetapan
kriteria ini adalah untuk mempertahankan harga kestabilan di Zona Euro meski
ada negara anggota yang baru bergabung.
Keempat kriteria utama ini
didasarkan pada Pasal 121(1) Maastrict
Treaty [1]:
1.
Tingkat inflasi:
Tidak boleh lebih dari 1,5
poin persen lebih tinggi daripada rata-rata tiga negara anggota dengan inflasi
terendah di Uni Eropa.
Defisit
pemerintah tahunan:
a. Rasio defisit
pemerintah tahunan dengan produk domestik bruto (PDB) tidak
boleh lebih dari 3% pada akhir tahun fiskal selanjutnya. Jika tidak, negara
tersebut diwajibkan mencapai tingkat mendekati 3%. Hanya ekses pengecualian dan
sementara yang diperbolehkan untuk dikecualikan.
b. Utang
pemerintah:
Rasio utang pemerintah bruto
dengan PDB tidak boleh lebih dari 60% pada akhir tahun fiskal selanjutnya.
Bahkan jika target ini tidak tercapai karena kondisi tertentu, rasio tersebut
harus setidaknya berkurang dan mendekati nilai referensi dengan progres yang
memuaskan. Pada akhir 2010, hanya dua negara anggota Uni Eropa, Polandia dan Republik Ceko,
yang mencapai target ini,
3. Nilai tukar: Negara pendaftar harus menjalani mekanisme
nilai tukar (ERM II) di bawah Sistem Moneter Eropa (EMS)
selama dua tahun berturut-turut dan tidak boleh mendevaluasi mata uangnya
selama periode tersebut.
4. Tingkat suku bunga jangka
panjang: Tingkat suku bunga
jangka panjang nominal tidak boleh lebih dari 2 poin persen lebih tinggi
daripada di tiga negara anggota yang mengalami inflasi terendah.
Inflasi, defisit
anggaran, hutang, dan suku bunga yang tinggi membuat Yunani tidak dapat
begabung dalam masyarakat Uni Eropa. Namun Yunani terus berusaha memperbaiki
perekonomiannya dengan berbagai program penghematan hingga usaha ini membuahkan
hasil. Yunani akhirnya dapat memenuhi kriteria : inflasi 2,1%, defisit anggaran
1,7% dari GDP, dibawah 3% ketetapan Perjanjian
Maastricht.
Inti dari upaya ‘mati-matian
Yunani untuk bergabung dengan masyarakat Uni Eropa adalah untuk “mendompleng”
kestabilan ekonomi Eropa. Namun harapan tersebut agaknya bagai api jauh dari
panggang, justru Yunani belakangan menjadi penjerumus ekonomi Eropa.
Kronologi Krisis Yunani[i]
-2001-2008-
2001- 1 Januari: Yunani resmi masuk ke dalam euro zone
2004 - 15 November: Pemerintah mengakui bahwa mereka
sesungguhnya sama sekali tidak memenuhi kualifikasi untuk bergabung dengan zona
euro. Data revisi anggaran Yunani menunjukkan bahwa defisit tidak pernah di
bawah 3% sejak tahun 1999, atau di atas level yang diwajibkan otoritas.
2005 - 29 Maret: Setelah menggeser pemerintah sosialis satu
tahun sebelumnya, Partai Demokrasi Baru memberlakukan program pemangkasan pertama.
Biaya layanan publik sangat tidak sehat ketika itu, khususnya setelah
penyelenggaraan Olimpiade Athena. Kenaikan pajak untuk alkohol dan tembakau
dibarengi oleh kenaikan PPN antara 18-19%.
2008 - 15 September: Lehman Brothers mengalami
kebangkrutan, memicu kepanikan pasar global
-2009-
2009 - 14 Januari: S&P memangkas rating kredit
Yunani dari awalnya A- menjadi A. Keterangan mengenai rating kredit bisa
dilihat di sini.
2009 - 19 Januari: S&P memangkas rating kredit
Spanyol dari AA+ menjadi AAA
2009 - 4 Oktober: PASOK memenangkan pemilu sehingga George
Papandreou berhak menjabat sebagai Perdana Menteri. Pada tahun ini, ekonomi
sudah berkontraksi 0,3% dan beban hutang nasional melambung sampai 262 miliar
euro (dari 168 miliar euro pada 2004). Pemerintah memperkirakan defisit keluar
pada level sangat tinggi, 6%.
2009 - 20 Oktober: Menteri Keuangan Yunani,
Papaconstantinou, menyatakan GDP defisit Yunani akan mencapai 12.5 persen,
meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding prediksi sebelumnya
2009 - 8 Desember: Rating kredit Yunani dipangkas oleh lembaga
pemeringkat Fitch akibat beban hutang yang membengkak, dari A- ke BBB+.
2009 - 16 Desember: S&P kembali menurunkan peringkat surat utang
Yunani dari A- menjadi BBB+. Inilah
untuk kali pertama Yunani kehilangan status A- dan memicu kegundahan di pasar
saham dunia.
-2010-
2010 - 11 Februari: Para pemimpin European Union
mengadakan pertemuan darurat mengenai keadaan Yunani yang makin terpuruk, dan
setuju untuk mengambil langkah untuk melindungi kestabilan keuangan euro area.
2010 - 3 Maret: Papandreou merilis program efisiensi
pertamanya. Yunani mulai berjuang meredam gejolak di pasa finansial dengan
komitmen untuk mengikis defisit dan melunasi hutang.
2010 - 8 Maret: Pemerintah Portugal mengumumkan
pemotongan anggaran, penjualan aset, dan pembekuan upah publik
2010 - 24 Maret: Fitch memotong rating kredit Portugal
menjadi AA-.
2010 - 23 April: Papandreou berpaling ke Uni Eropa dan Dana
Moneter Internasional (IMF) untuk mendapat dana segar senilai 45 miliar euro.
2010 - 27 April: Keadaan keuangan Yunani semakin
terpuruk. S&P menjadi perusahaan pemeringkat pertama yang menurunkan rating
kredit Yunani menjadi “junk”, dan menurunkan peringkat Portugal menjadi A-
2010 - 2 Mei:
Krisis hutang dimulai. Menteri keuangan
Eropa menyepakati bantuan 110 miliar euro untuk Yunani. Bail out dirancang
untuk menutup kewajiban pinjaman sampai 2013. Sebagai timbal balik, Yunani
harus memangkas defisit melalui efisiensi besar-besaran.
2010 - 5 Mei:
Demonstrasi terjadi di Athena, Yunani, terkait rencana pengetatan anggaran
pemerintah berujung kekerasan dan tiga orang tewas setelah terjebak di sebuah
bank yang dibakar oleh demonstran.
Aksi demonstrasi 48-jam mewarnai jalan-jalan Yunani.
2010 - 10 Mei: Pembuat kebijakan Eropa membangun jaring
pengaman senilai 1 triliun euro untuk memperkuat sistem keuangan kawasan dan
mencegah penularan krisis dari Yunani. Program perlindungan terdiri dari
jaminan bagi negara euro sebesar 440 miliar euro serta instrumen hutang 60
miliar euro. IMF menyatakan kesiapannya untuk mengucurkan 250 miliar euro.
2010 - 12-13 Mei: Spanyol mengumumkan pemotongan upah
publik dan pembekuan dana pensiun, sementara Portugal menurunkan upah pejabat
pemerintahan dan menaikkan pajak. Spanyol juga memotong target defisit menjadi
6 persen untuk tahun 2011 dan memangkas outlook pertumbuhan ekonomi
2010 - 18 Mei: Yunani menerima 14,5 miliar euro dari Uni
Eropa untuk melunasi hutang terdahulu.
2010 - 28 Mei: Fitch memotong rasio kredit Spanyol
dari AAA menjadi AA+
2010 - 29 September: Aksi perlawanan rakyat terhadap program
pemerintah dimulai. Ribuan orang turun ke jalan Athena, menentang pemangkasan
anggaran. Aksi serupa juga terjadi di Portugal, Irlandia, Slovenia dan
Lithuania.
2010 - 28 November: Irlandia mendapat bantuan
(bailout) sebesar 85 miliar euro
2010 - 23 Desember: Fitch memangkas peringkat kredit
Portugal menjadi A+
-2011-
2011 - 23 Maret : Perdana Menteri Portugal, Jose Socrates, mengundurkan diri setelah partai oposisi menolak rencana pengetatan anggaran
2011 - 17 April: Bunga obligasi Yunani melonjak lagi di
tengah kecemasan bahwa program efisiensi tidak akan berhasil. Negara ini
sekarang berada dalam titik resesi sehingga warga kembali turun ke jalan.
2011 - 13 Mei : EU mengumumkan prediksi hutang dan
defisit terbaru dan memperkirakan bahwa Irlandia, Portugal, dan Yunani akan
memiliki hutang lebih besar dibanding total GDP mereka di tahun 2011
2011 - 13 Juni : S&P memangkas rating kredit Yunani
menjadi CCC, rating terendah dari semua negara yang ada
2011 - 15 Juni: Aksi kekerasan kembali terjadi di Athena
saat Papandreou berupaya mengkampanyekan pemangkasan baru 28 miliar euro selama
4 tahun.
2011 - 19 Juni: Yunani membutuhkan bailout baru 110 miliar
untuk menghindari default. Permintaan itu tidak dikabulkan pihak Jerman, yang
justru meminta kreditur menerima kerugian dari aset obligasi beracun Yunani.
Sikap pemimpin euro masih terpecah soal gagasan Jerman.
2011 - 21 Juni: IMF menyerukan agar pemimpin Eropa
bekerjasama dalam bertindak supaya bencana hutang bisa ditangkal. Negara lain
bisa tertular krisis jika tidak aktif berpartisipasi dalam program pemulihan.
2011 - 22 Juni: George Papandreou selamat dari mosi tidak
percaya parlemen. Ia meraih 155 dukungan berbanding 143 penolakan. Hal ini
disambut baik oleh Komisi Eropa.
2011 - 29 Juni: Parlemen merestui niat pemerintah memangkas
pajak baru dan anggaran belanja senilai 28 miliar euro. Aksi demonstrasi
kembali merebak.
2011 - 5 dan 3 Juli: Moody’s memotong rating kredit
Portugal dan Irlandia menjadi “junk”
2011 - 22 Juli: Uni Eropa menyepakati bailout 109 miliar
euro, yang mencantumkan ketentuan bahwa investor swasta harus menerima
pemangkasan nilai obligasi sampai 20%. Otoritas juga memperpanjang masa berlaku
Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF).
2011 - 11
September: Yunani mengumumkan pungutan pajak baru
sebagai syarat untuk mendapat bail out selanjutnya. Baik pihak pemerintah
maupun parlemen juga harus menerima pemangkasan nilai gaji sebagai bagian dari
rencana efisiensi.
2011 - 19 September: S&P memotong rating kredit
Italia untuk pertama kalinya setelah 5 tahun, dari A menjadi A+
2011 - 13 Oktober: Slovakia jadi negara terakhir yang
menyetujui rancangan EFSF senilai 44 miliar euro.
2011 - 27 Oktober: Pemerintah Eropa menyetujui pemotongan
nilai hutang Yunani dan penambahan kapasitas dana bailout menjadi sekitar 1
triliun euro. Athena bisa meraih bailout 100 miliar euro di awal tahun
berikutnya. Setelah melalui pembahasan alot berjam-jam, pihak investor menerima
nilai aset Yunaninya dipotong 50% untuk mengurangi beban hutang negara itu.
2011 - 31 Oktober: Sikap penolakan George Papandreou terhadap
program pemangkasan menuai referendum. Nasibnya sebagai kepala pemerintahan
dipertaruhkan sebagai risiko atas sikapnya itu.
2011 - 2 November: Para pemimpin Eropa mengentikan
bantuan untuk Yunani dan menyatakan Yunani harus segera memutuskan apakah akan
bertahan di euro area atau keluar
2011 - 3 November: Sang Perdana Menteri membatalkan rencana menggelar referendum. Menteri Keuangan Evangelos Venizelos meredam kecemasan dengan pernyataannya bahwa keanggotaan Yunani terlalu berharga untuk ditaruh di meja voting. Untuk kali pertama dalam sejarah, petinggi G-20 bertemu di Cannes, Prancis. Mayoritas delegasi sepakat bahwa Yunani harus keluar dari zona euro jika gagal mengatasi krisisnya.
2011 - 10 November: George Papandreou mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Yunani, digantikan oleh Lucas Papademos
2011 - 13 November: Silvio Berlusconi mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Italia menyusul krisis hutang di negara tersebut
2011 - 6 November: George Papandreou resign dari kursi perdana menteri.
2011 - 11 November: Lucas Papademos mengambil kepemimpinan kabinet sebagai utusan dari partai koalisi.
-2012-
2012 - Januari/Februari: Negosiasi antara pihak kreditur yang dipimpin oleh Josef Ackermann, CEO Deutsche Bank dan pemerintah Yunani berlangsung. Athena meminta kreditur swasta merelakan nilai asetnya dipangkas sampai 70% untuk mengurangi beban Yunani. Hingga saat ini status pembicaraan belum tuntas.
Pemerintah Athena juga harus mendapat dana segar 130 miliar euro
untuk melunasi beban hutang terdahulu yang jatuh tempo 9 Maret mendatang. Pihak
koalisi menolak klausul pemangkasan dana pensiun yang diberlakukan IMF, Uni
Eropa dan bank sentral (ECB). Troika meminta Yunani mencari alternatif lain
untuk menggantikan wacana pemotongan tunjangan pensiun. Athena memiliki waktu
sampai Rabu (15/02) untuk mengajukan program pemangkasan final pada Troika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha