Skip to main content

Pendahuluan Teori Perdagangan Internasional



Adam Smith (Appleyard, Field Jr dan Cobb, 2006) menjelaskan bahwa perdagangan terbuka antar negara akan membawa keuntungan bagi kedua negara. Hal tersebut terjadi jika salah satu negara tidak memperoleh surplus perdagangan dengan menciptakan defisit neraca perdagangan bagi mitra dagangnya. Adam Smith pada dasarnya menjelaskan masing-masing negara untuk mengkonsentrasikan diri untuk memproduksi barang-barang yang mempunyai keunggulan mutlak (absolute advantage,  kemudian mengekspor kelebihan barang produksinya  tersebut.

Harga relatif barang dari suatu negara yang melakukan transaksi perdagangan dinamakan terms of trade (TOT), di mana perhitungannya diperoleh dari harga barang ekspor dibagi dengan harga barang impor. 

Sehingga apabila negara A mengekspor barang X dan mengimpor barang Y maka TOT-nya adalah:

 TOT= Px/Py

dimana Px= harga barang x
           Py= harga barang y

Motivasi utama untuk melakukan perdagangan internasional adalah mendapatkan gains from trade. Perdagangan internasional memberikan akses terhadap barang yang lebih murah bagi konsumen dan pemilik sumberdaya untuk memperoleh peningkatan pendapatan karena menurunnya biaya produksi.

Selanjutnya David Ricardo (Krugman dan Obstfeld, 2000) mengemukakan teori keunggulan komparatif (comparative advantage). Ricardo menyatakan bahwa yang menentukan tingkat keuntungan dalam perdagangan internasional bukan berasal dari keuntungan mutlak melainkan dari keunggulan komparatif. Apabila salah satu negara kurang efisien dibandingkan dengan negara lainnya dalam memproduksi dua barang, kedua negara tersebut masih dimungkinkan untuk melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Negara pertama harus melakukan spesialisasi dalam produksi komoditas yang absolute disadvantage-nya lebih kecil dan mengimpor komoditas yang absolute disadvantage-nya lebih besar.

Selain faktor-faktor tersebut, keunggulan kompetitif nasional juga masih dipengaruhi oleh faktor kebetulan (penemuan baru, melonjaknya harga, perubahan kurs dan konflik keamanan antar negara). Dan ternyata negara berkembang yang menerapkan kebijakan promosi ekspor mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik seperti dibuktikan oleh negara-negara yang disebut sebagai East Asian Miracle. Menurut Mankiw (2002), trade openness memberikan kesempatan bagi semua perekonomian untuk mengkhususkan diri dalam hal yang paling dikuasainya, menjadikan warga negara di seluruh dunia lebih sejahtera. Pembatasan perdagangan merusak manfaat-manfaat yang diperoleh dari perdagangan ini, sehingga mengurangi kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Meskipun sebagian dari alasan-alasan ini dapat dipertanggungjawabkan, kaum ekonom yakin bahwa perdagangan bebas adalah kebijakan yang biasanya lebih baik. 

Beberapa formula dalam menghitung the terms of trade:

Terms of Trade Index  

ToT = 100 x rata-rata indeks harga eksport
           100 x rata-rata indeks harga import

Jika pertumbuhan harga barang ekspor lebih tinggi dibandingkan dengan barang impor, maka indeks TOT akan naik. Artinya, lebih sedikit barang ekspor yang  diperlukan untuk mengkompensasi volume impor.
Sebaliknya, jika pertumbuhan harga barang impor lebih tinggi dibandingkan dengan barang ekspor, maka indeks TOT akan turun. Artinya, harus lebih banyak barang yang diekspor untuk mengkompensasi volume impor.

Perdagangan internasional sangat dipengaruhi perubahan ekspor dan impor. Nilai tukar dan tingkat inflasi mempengaruhi arah perubahan permintaan barang dan jasa dalam perdagangan internasional.

HARGA Istilah perdagangan berfluktuasi sejalan dengan perubahan ekspor dan harga impor. Jelas nilai tukar dan tingkat inflasi dapat baik mempengaruhi arah perubahan dalam hal perdagangan.

MINYAK HARGA DAN THE TERMS OF TRADE

Banyak negara berkembang sangat bergantung pada ekspor minyak. Ketergantungan ini jika dikombinasikan dengan volatilitas pasar komoditas internasional  bisa menciptakan masalah yang  serius. Kondisi negara tersebut berada di tangan pasar. Misalnya, ketika nilai minyak jatuh pada tahun 1998, negara-negara berkembang yang menggantungkan diri pada komoditi minyak ‘terpaksa’ mengekspor lebih banyak minyak dalam rangka membayar volume impor. Bila kemampuan ekspor mereka tidak mampu memenuhi kebutuhannya, maka standar mereka akan terganggu. Setelah rebound tajam terjadi pada harga minyak dunia di tahun belakangan, kondisi perdagangan negara eksportir minyak mulai membaik.

TERMS OF TRADE UNTUK NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
Negara-negara berkembang dapat terjebak dalam perangkap di mana tingkat harga rata-rata untuk ekspor utama mereka menurun dalam jangka panjang. Jika terjadi, nilai riil ekspor mereka akan sangat rendah sehingga memperburuk kondisi perdagangan. Volume ekspor harus ditingkatkan untuk membiayai impor bahan baku penting, komponen dan barang modal tetap yang mendukung produksi dalam negeri.

TERMS OF TRADE  dan DAYA SAING (COMPETITIVENESS)
Nilai tukar sangat mempengaruhi TOT. Jika terjadi penurunan nilai tukar yang cukup besar, harga ekspor akan meningkat, sementara biaya impor meningkat.  Hal ini akan memperburuk indeks perdagangan. Tetapi nilai tukar yang lebih rendah bisa meningkatkan daya saing karena permintaan ekspor akan tumbuh dan permintaan impor dalam negeri harus diperlambat. Sayangnya jika ketergantungan akan barang impor sangat tinggi dalam produksi barang domestik, akan berefek pada penurunan output, investasi dan lapangan kerja.

Comments

Popular posts from this blog

SIR RONALD AYLMER FISHER (1890-1962)- "Pengembang Distribusi F"

Fisher   adalah pakar statistika, pertanian eksperimental, dan genetika kuantitatif asal Inggris. Richard Dawkins, tokoh pendukung neo-Darwinisme dan atheisme, menyebutnya sebagai “Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistika Anders Hald menyebut “Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar ilmu statistika modern”. Nama : Sir   Ronald Aylmer Fisher   TTL : Inggris, 17 Februari 1890 Peran dalam Statistika : pemberi landasan bagi banyak aspek dalam statistika modern, khususnya di bidang statistika inferensi, yang mempelajari teori estimasi dan uji hipotesis. Ia juga dikenal sebagai orang yang mampu menyatukan dua kutub perdebatan di awal perkembangan genetika modern: antara kutub genetika kuantitatif dan genetika kualitatif (genetika Mendel) Sumbangan Fisher Prinsip Disain Eksperimen maksimum likelihood sufficiency ,   ancilarity Diskriminator Lin

TABEL INPUT-OUTPUT: Penyajian Tabel

#6 Penyajian Tabel Input-Output Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, yaitu kuadran I merupakan kuadran input antara ( intermediate inputs ) atau kuadran konsumsi antara ( intermediate consumptions ), kuadran 2 merupakan kuadran permintaan akhir ( final demands ) atau konsumsi akhir ( final consumptions ), kuadran 3 merupak kuadran nilai tambah ( value added ) atau kudaran input primer ( primary inputs ), dan kuadran 4 merupakan kuadran keterkaitan nilai tambah dengan permintaan akhir ( interrelated between value added and final demands ).   Tetapi buku ini hanya mengenalkan suatu tabel I-O dengan menggunakan 3 (tiga) kuadran saja, yaitu kuadran 1, 2, dan 3, mengikuti tabel I-O yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Paling tidak, suatu tabel I-O dapat disusun dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) bentuk susunan berikut, yaitu: Tabel I-O model impor bersaing ( competitive import Input-Output mod

Proyeksi Perubahan Piramida Penduduk Indonesia 2010-2035

Peristiwa lahir, mati dan pindah merupakan peristiwa alamiah yang bisa terjadi di suatu wilayah. Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya dinamika penduduk di wilayah tersebut. Karena merupakan peristiwa alamiah, maka dinamika penduduk bisa berlangsung walaupun tanpa intervensi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tanpa adanya intervensi maka tingkat kelahiran dan kematian bisa sangat tinggi. Padahal salah satu indikator perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah: rendahnya tingkat kematian dan rendahnya angka ketergantungan. Transisi demografi di Indonesia, berlangsung secara perlahan namun terus menerus. Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) menunjukkan adanya transisi demografi yang  mengubah struktur umur penduduk Indonesia. sejak tahun 1971. Keberhasilan berbagai program dalam mengintervensi dinamika penduduk telah mampu menggeser anak-anak dan remaja, berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan berat di bagian bawah dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian