Sabtu, 02 Maret 2013

BENARKAH ADA PENYELEWENGAN SEJARAH MENGENAI PENEMUAN BENUA AMERIKA


BENARKAH ADA PENYELEWENGAN SEJARAH MENGENAI PENEMUAN BENUA AMERIKA

Sebelum Columbus, Lakhsamana Zeng Hou (Cheng Ho) Sudah Menginjakkan Kakinya di Amerika

Sebenarnya Laksamana Zheng He (Cheng Ho) telah menginjak benua amerika 70 tahun sebelum Columbus.  Bukti ini disampaikan oleh seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies  dalam  seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu.Ia mengambil kesimpulan dari bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

Bukti tersebut diantaranya adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya. Ia juga sanggup menunjukkan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He sebagai barang bukti. Menzies sangat yakin akan akurasi benda-benda sejarah tersebut Penelitian Menzies telah berjalan 14 tahun, meliputi penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.

Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan melintasi Sumatra, Dondra Head, dan Srilanka.

Columbus sendiri konon mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah muslim. Ia menyadari bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terlebih dahulu, terutama orang-orang yang berasal dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Akulturasi antara pendatang dengan pribumi sudah terjadi lewat perdagangan dan pernikahan. Konon (lagi) Columbus disebut pernah mengakui bahwa dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba (21 Oktober 1492), ia melihat sebuah masjid. Saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Dan tahukah anda?
Kapten kapal Pinta dan Nina, 2 dari 3 kapal yang dipimpin oleh Columbus, dinakhodai oleh muslim. Mereka adalah  dua bersaudara: Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon. Keduanya masih berkerabat dengan Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950].

Kenapa Columbus Disebut Penemu Amerika

Lalu mengapa hanya Columbus saja yang dikenal sebagai penemu Benua Amerika?
Sewaktu masa pemerintahan Isabella dan Ferdinand, bangsa Yahudi diusir dari Spanyol. Bangsa Yahudi kemudian menggalang dana untuk membiayai pelayaran Columbus. Oleh karena itulah berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol. Berita penemuan benua baru tersebut melegenda sebab media massa dan publikasi sampai saat ini dikuasai oleh orang-orang Yahudi

Sebelum Bangsa Spanyol Menyebarkan Katholik di Amerika, Islam Sudah Lebih Dahulu Ada

Suku Cherokee adalah salah satu dari banyak suku Indian, penduduk asli benua Amerika. Perpustakaan Kongres (Library of Congress), Washington DC,  menyimpan sebuah arsip yang memuat perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan Suku Cherokee di tahun 1787. Fakta mencengangkan dari perjanjian itu adalah nama yang tertera sebagai penandatangan. Dialah sang Kepala Suku Cherokee, AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah. Perjanjian itu berisi jaminan atas hak suku Cherokee untuk melangsungkan perdagangan, perkapalan, dan pemerintahan. Konon, sistem pemerintahan Suku Cherokee yang berlaku saat itu berdasarkan hukum Islam.
Sebuah bukti lain membuktikan tentang kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat,  dimana kaum laki-lakinya mengenakan turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut. Bukti tersebut adalah foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

Bukti lain yang menunjukkan hubungan Cherooke dengan Arab (Islam)

Sequoyah (atau lebih dikenal sebagao George Gist), seorang Cherokee yang menghidupkan kembali aksara Syllabary, aksara suku Cherokee, pada tahun 1821.  Uniknya Syllabary mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.
Nama-nama suku Indian yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutup kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.

Suku-suku Indian di Amerika percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta.Pernyataan berikut ini menunjukkan bahwa mereka mengenal shalat.
In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”.

Sejarah penghubung Benua Amerika dan Afrika
Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal duniapada awalnya adalah untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam. Hal itulah yang  mendorong mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu. Sampai sekarang nama Laksamana Tjeng Ho dan Ibnu Batutta masih dikenang sebagai penjelajah dunia yang pemberani. Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Seorang ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), mencatat dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels) tentang perjalanan Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia. Khashkhash tiba di benua Amerika pada tahun 889 Masehi, semasa pemerintahan Khalifah Spanyol, Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912).  Khashkhash berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola. Sepulang dari Ard Majhoola , Khashkhash kembali dengan membawa harta yang menakjubkan.

Dr. Youssef Mroueh, menulis tentang hal serupa yang dilakukan orang-orang Islam dari Afrika, selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah.

Dr. Youssef Mroueh, menyatakan bahwa menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya, pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulauan Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

***
 Nah, setelah membaca tulisan ini, apa yang terlintas di benak Anda?

Hm, pasti macem-macem ya. Pada dasarnya rangkaian kisah diatas masih sebatas perdebatan, karena timbulnya bukti-bukti sejarah baru. Jadi tolong:  be wise on taking reaction. Tidak ada maksud apapun dalam menyampaikan informasi ini, sekedar memperkaya khazanah dan membuka pikiran saja.

Namun, jelas hal-hal yang disampaikan diatas membentuk jendela pertanyaan-pertanyaan di otak saya?
1.    Lalu apa hubungan Amerigo Vespucci dalam skenario ini?
2.    Konon, Ratu Isabella dari Spanyol melelang kalungnya untuk membiayai pelayaran Columbus. Hal ini dilakukan karena Spanyol pada dasarnya tidak menyetujui niat Columbus karena pandangannya yang bersebrangan dengan pandangan gereja saat itu.
3.    Walau melewati sumber yang berbeda, saya mendapatkan konfirmasi bahwa pelelangan kalungtersebut hanya isapan jempol, tapi apakah sponsor Yahudi ini memang benar?
4.    Apakah  Spanyol saat itu sudah punya media? Kalau punya wajar, sebab salah satu alasan pengusiran Yahudi di Spanyol adalah dominasi mereka pada dunia intelektual dan ekonomi Spanyol.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut membuat saya semakin haus mencari informasi. Bagaimana dengan Anda?
Untuk menjawab pertanyaan Anda tentang :

Apakah Columbus sebenarnya seorang Yahudi? Baca disini.

Apakah Teori Gavin Menzies benar atau salah? Baca disini

Atau baca juga postingan saya yang terkait: Asal Usul Nama Benua Amerika




1 komentar:

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha