Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

STATISTIK NON PARAMETRIK - Menghitung Binomial tes dengan SPSS

Binomial test. Prosedur tes binomial membandingkan suatu proporsi case pengamatan dengan proporsi yang diharapkan berbasis pada distribusi binomial dengan penetapan parameter probabilitas. Secara default parameter probabilitas untuk kedua kelompok adalah 0,4, namun Anda dapat mengubah parameter probabilitas tersebut sesuai dengan kasus yang Anda hadapi. Contoh, suatu perusahaan mengembangkan produk baru dengan memberi value added terhadap produk lama. Perusahaan ingin mengetahui pengaruh value added tersebut terhadap preferensi pilihan konsumen apakah sama atau tidak. Berikut data sampling preferensi konsumen yang diambil secara random: Ada dua langkah dalam melakukan analisis Binomial Test. Langkah pertama adalah memberi bobot data dan langkah kedua adalah analisis Binomial. Untuk memberi bobot pada data dapat Anda lakukan dengan langkah sebagai berikut : Buka file Binomial Test Klik Data > Weight Cases pada menu sehingga kotak dialog Weight Cases muncul. Pada Weight Cases

APLIKASI KRUSKALL-WALLIS (UJI BEDA > 2 SAMPEL INDEPENDENT)

APLIKASI KRUSKALL-WALLIS (UJI BEDA > 2 SAMPEL INDEPENDENT) Analisis ini untuk menguji perbedaan > 2 sampel independen. Kruskall-wallis termasuk dalam kategori statistik nonparametris. Data yang dapat dianalisis dengan Kruskall-Wallis (KW) dapat berupa data ordinal maupun data nominal.  Pripsip penggunaan analisis ini sama dengan ANOVA namun perbedaannya adalah pada data yang dianalisis. Teknik ini umumnya digunakan sebagai alternative jika uji asumsi pada ANOVA tidak dapat terpenuhi STUDI KASUS Sebuah survey dilakukan untuk mengetahui perbedaan kinerja berdasarkan masa kerja dan tingkat pendidikan. Kinerja diukur dengan skala kategori yaitu kode 1 adalah kinerja < 65 (kurang), kode 2 untuk kinerja kategori baik (66 – 80), dan kode 3 untuk kinerja di atas 80. Data diambil dari 31 orang karyawan Bank ABC Hipotesis yang diajukan adalah : Hipotesis 1 Ho          : tingkat kinerja karyawan berdasarkan masa kerja adalah sama Ha           : tingkat kinerja karya

Model-Model Analisis Statistik Non Parametrik : "Sign Tes (Uji Tanda)"

Sign Test (Uji Tanda) merupakan metode analisis untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi, dimana datanya mempunyai skala pengukuran ordinal. Metode analisis ini menggunakan data yang dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda positif dan negatif, dari perbedaan antara pengamatan yang berpasangan.  Teknik ini dinamakan uji tanda (sign Test) karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda positfi-negatif. Misalnya dalam suatu  eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahannya secara kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif dan negatif.Apakah lingkungan berbahasa jepang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan berbicara bahasa jepang ? Jadi dalam hal ini tidak tidak menanyakan berapa besar pengaruhnya secara kuantitatif, tetapi hanya pernyataan mempunyai pengaruh positif atau negatif.   Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel yang berpasangan, misalnya suami-isteri, pria-wanita, peg

Jenis Teknik Analisis Statistik Non Parametrik

Jenis Teknik Analisis S tatistik Non Parametrik (silakan klik pada test yang Anda inginkan) A. HIPOTESIS DESKRIPTIF Binominal Test X2 One Sample Run Test Chi-Square Goodness of Fit Kol-Smirnov One Sample Test B. HIPOTESIS KOMPARATIF 2 Related Sample McNemar Change Test Sign Test Wilcoxon Matched Paired 2 Independent Sample Median Test Wilcoxon Mann-Whitney Kol-Smirnov Two Sample Wald Wolfowidz More 2 Independent Sample X2 k Sample Median Test Kruskall-Wallis C. HIPOTESIS ASOSIATIF Contigency Coef C Phi Coef for 2×2 Tabel Spearman Rank Kendall-Tau Kappa-Statistic K Ordered Variable n Gamma Statistic G Asymetric Association Asymetric for Ordered Variable

Pendahuluan Teori Perdagangan Internasional

Adam Smith (Appleyard, Field Jr dan Cobb, 2006) menjelaskan bahwa perdagangan terbuka antar negara akan membawa keuntungan bagi kedua negara. Hal tersebut terjadi jika salah satu negara tidak memperoleh surplus perdagangan dengan menciptakan defisit neraca perdagangan bagi mitra dagangnya. Adam Smith pada dasarnya menjelaskan masing-masing negara untuk mengkonsentrasikan diri untuk memproduksi barang-barang yang mempunyai keunggulan mutlak ( absolute advantage ,  kemudian mengekspor kelebihan barang produksinya  tersebut. Harga relatif barang dari suatu negara yang melakukan transaksi perdagangan dinamakan  terms of trade  (TOT), di mana perhitungannya diperoleh dari harga barang ekspor dibagi dengan harga barang impor.  Sehingga apabila negara A mengekspor barang X dan mengimpor barang Y maka TOT-nya adalah:  TOT= Px/Py dimana Px= harga barang x            Py= harga barang y Motivasi utama untuk melakukan perdagangan internasional adalah mendapatkan  gains

Suku Bunga (Interest rate)

Suku Bunga ( Interest rate ) Perkembangan teori moneter yang semakin mengukuhkan peran suku bunga dalam sebuah perekonomian. Berbagai data empiris menunjukkan bahwa p erubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah   investasi  di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis invesatsi portfolio yang umunya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk ( capital inflows ), maka akan merubah  nilai tukar mata uang  negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing (dalam Madura, 2000, p. 101). Pengertian Suku Bunga (Interest rate) Weston dan Copeland  (1998, p. 184) menyatakan bahwa suku bunga dalam keseimbangan suatu pasar merupakan harga suatu waktu, dimana harga tersebut adalah hasil pengembalian yang menyamakan pinjaman dan pem