Selasa, 04 Juni 2024

Puluhan Hektar Sawah di Singaparna Gagal Panen

Diperkirakan lebih dari 60 Ha lahan sawah di Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kab. Tasikmalaya gagal panen akibat serangan Hama Wereng. Hama ini mulai menyerang sejak 1 bulan yang lalu. Padahal sudah lama hama ini tidak menyerang wilayah ini.

Akibat serangan hama, petani terancam gagal panen, karena seharusnya minggu ini sudah masuk masa panen. Namun serangan Wereng membuat  tanaman padi menjadi coklat dan mati. Untuk mengantisipasi gagal panen yang lebih luas petani yang lain memanen yang bisa diselamatkan. Normalnya petani bisa memanen 1 ton per Ha, namun akibat hama hanya mendapt paling banyak 3 kuintal per Ha. 

Kelompok Tani Ciptaras mengaku terkena hama Wereng hingga mencapai 50 Ha, yaitu lahan yang berada di Blok Burujul, Batuberem, Parakan panyang, Blok 19, 25, dan Blok 23 Dusun CIkubang. Jika ditotal dengan lahan lain di Desa CIkubang jumlahnya lebih dri 60 Ha. 


Read More

Percepat Tanam - Rehabilitasi dan Normalisasi di Subang Dikebut

 Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mengebut pengerjaan Strategic Irrigation Modernization and urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Diharapkan sekitar 177.000 Ha sawah di Jawa Barat pada musim gadu (MT2) 2024.

Rehabilitasi yang dilakukan meliputi bangunan air, dan pintu air sehingga airnya lancar sampai petak sawah.  4 saluran sekunder (SS) yang direhabilitas diantaranya adalah, SS Sukamandi, SS Jengkol, SS Beres, dan SS Pengkolan di Kabupaten Subang.  Pemangku kebijakan terkait permasalahan pengairan sawah ini diantaranya, Direktorat Irigasi dan Rawa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Perum Jasa Tirta II, hingga PT Brantas Adipraya (penyedia pekerjaan konstruksi). Tanggal 3 Juni 2024 penyelesaian sudah mencapai 93 persen, tersisa pengerukan dan perapihan. Saat tulisan ini dipublikasikan, Waduk Juandan yang dikelola oleh Jasa Tirta II sedang melimpah. Jika pembangunan ini meleset dari jadwal direncanakan, diperkirakan akan ada 20 hektar yang terancam tidak tanam jika tidak segera diairi.

Sumber: Pikiran Rakyat 

Read More

1 Juni 2024-Aturan Pembelian Elpiji 3 Kg

Sejak Tanggal 1 Juni 2024 ada peraturan baru tentang pembelian LPG 3 kg. Salah satu aturannya adalah menunjukkan KTP saat membelinya. Hal ini dianggap warga cukup merepotkan. Bagi masayarakat seharusnya pemerintah tidak konsentrasi pada KTP tapi pada ketersediaan pasokan gas-nya.

Komen:

Kebijakan ini bukannya untuk mengurangi salah sasaran subsidi LPG ya? Supaya LPG 3 kg yang notabene mengandung subsidi pemerintah yang diperuntukkan masyarakat berpendapatan rendah yang berhak mendapatkannya. Justru masarakat berpendapatan endah yang sedang dilindungi oleh Pemerintah. Sudahnya bisa maju kalau demi kebaikan dirinya sendiri, tapi tidak mau repot..

Repot repot..

Read More

Jumat, 12 April 2024

Program Kunci Stabilisasi Harga Pangan

 Lima program kunci dalam stabilisasi harga pangan menurut Bapanas:

  1. Peningkatan perderasan stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan beras komersial ke seluruh Indonesia sebesar 250.000 sebulan.
  2. Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) di berbagai daerah.
  3. Percepatan penyaluran jagung SPHP ke peternak di 18 provinsi hingga Maret 2024.
  4. Bantuan pangan beras ke 22 juta keluarga hingga Juni 2024
  5. Rakor bersama semua dinas pemda yang membidangi pangan


Read More

"Kata Orang Tanah Kita Tanah Surga"

 Bung Karno pernah berkata, "kalau kita tidak bisa menyelenggarakan sandang, pangan di tanah air yang kaya ini, maka sebenarnya kita sendiri yang tolol, kita sendiri yang mahatolol"


Data Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) menunjukkan adanya kenaikan harga beras sejak November 2023. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan harga kan terus naik hingga April 2024, seiring dengan panen di beberapa daerah. 

Tidak perlu aneh jika beras disebut sebagai komoditas seksi yang harganya terus melambung. Bahkan pasca Pemilu 2024 digadang-gadang sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah. Harga Rp13.900/kilogram termasauk sangat tinggi untuk kawasan ASEAN. Mahalnya harga berasa di Indonesia hanya dikalahkan Brunei Darussalam di kisaran Rp36.716/kilogram. 

Penyebab harga tinggi ini karena ketersediaan beras yang tidak mencukupi permintaan masyarakat. Ketidakcukupan ini dikarena produksi padi di tahun 2023 yang menurun karena terdampak el Nino sehingga terjadi penurunan produksi sebesar  1 juta ton. Selain itu, kelangkaan beras di pasaran disinyalir dipengaruhi bantuan sosial berupa beras yang dilakukan sebelum Pemilu 2024. Beras premium dicampur dengan beras medium untuk dijadikan bansos. Inilah yang menyebabkan kelangkaan beras premium dan mengakibatkan melonjaknya harga beras di pasaran. 

Penyebab lainnya dalah ekonomi beras global. Juli 2023, India melarang ekspor beras karena pertimbangan politis dimana Perdana Menteri India sedang menghadapi Pemilu 2024.  

Read More

Penebusan Pupuk Melalui Aplikasi Dianggap Menyulitkan

 Sudah pernah dengan iPubers? iPubers  atau Integrasi Pupuk Bersubsidi adalah sebuah aplikasi yang dipakai oleh petani untuk menebus pupuk secara online

Sebelumnya sudah ada aplikasi dengan tujuan serupa, syaratnya sangat mudah hanya foto KTP dan pengambilannya bisa diwakilkan. iPubers dianggap menyulitkan karena syaratnya tidaj sekedar foto KTP saja dan tidak bisa diwakilkan. Selain itu diperlukan tandatangan elektronik melalui aplikasi sehingga dianggap menyulitkan para petani yang merasa gaptek. Karena kendala ini petani mengambinghitamkan mekanisme ini sebagai salah satu penyebab keterlambatan mereka melakukan pemupukan.

Apakah Anda setuju?

Read More

Irigasi Cianjur Rusak , 4 Desa Terancam Gagal Panen

(Maret 2024)

 November 2022, Cianjur mengalami gempa yang cukup besar. Salah satu dampak gempe tersebut masih dirasakan hingga sekarang. Salah satunya adalah kerusakan saluran irigasi. Setidaknya ada 4 desa yang sangat terdampak dari kerusakan saluran irigasi tersebut, yaitu Desa Cisarandi, Cikaroya, Jambudipa, dab Bunisari. Lahan sawah di desa-desa tersebut adalah sawah irigasi.

Prioritas perbaikan irigasi akan ditujukan pada Desa Bunisari, karena irigasi yang ada dapat mengairi 30 hektare sawah. Sementara di Jambudipa hanya sekitar 10 hektare. Untuk desa yang kecil seperti Jambudipa, Cikaroya dan Cisarandi, pemerintah desa sudah bersama-sama mencoba menanggulanginya, namun untuk irigasi primer tentu perlu kewenangan dari pemerintah kabupaten/provinsi.

FYI
Hasil panen padi di Kecamatan Warungkondang sebagian besar dilarikan ke luar daerah. Biasanya petani sudah terikat kontak atau dibeli oleh tengkulak. Beras pandan wangi yang masyur dari Warungkondangpun dijual ke para pemesan yang biasanya berasal dari luar kota.

 


Read More

Bulgur - Alternatif Pangan Selain Beras

 Tahun 2024, Indonesia menghadapi krisis beras lagi. Krisis yang bukan baru sekali dua kali terjadi. Generasi yang hidup di tahun 1950-1960-an pun mengalaminya, dan Bulgur adalahsalah satu pangan yang digunakan sebagai pengganti beras. Bulgur adalah biji gandum jenis Tricum yang ditumbuk kasar serta dikeringkan. Harganya lebih murah dibandingkan harga beras. 

Purnawan Basundoro dalam bukunya Pengantar Kajian Sejarah Ekonomi Perkotaan Indonesia menyebutkan keterlibatan pemerintah untuk mengontrol pasar cukup tinggi pada tahun 1950-an. Pada masa pasca perang, pemerintah harus memastikan kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan pangan. terpenuhi. Beras didatangkan dari Burma, sementara Bulgur dari AS

Read More

Minggu, 10 Maret 2024

Pola Tahunan: Harga Merangkak Naik Jelang Ramadhan

Harga-harga di pasar tradisional Singaparna terus naik. Harga ayam potong (4/3/2024) daro 32.000 naik menjadi Rp38.000-40.000,00. Harga telur dari R26.000 menjadi Rp31.000,00. Keniakan ini diduga terjadi karena keinakan harga pakan ayam yang naik serta pasokan telur yang berkurang. Kenikan harga ini disikapi konsumen dengan mengurangi jumlah pembelian.

Pola tahunan, kan? 

#harga # inflasi #kota_inflasi


Read More

Jumat, 08 Maret 2024

Gonjang-ganjing Beras yang Tak Berkesudahan

Ketergantungan masyarakat terhadap beras kembali "diributkan". Setelah El Nino memporakporandakan pola produksi beras dalam negeri, para pejabat kembali berkoar agar masyaarakt beralih ke sumber pangan karbohidrat lain selain beras, atau bahasa kerennya melakukan diversifikasi pangan. Sayangnya, koar tersebut semakin lenyap ketika pasokan dan harga beras kembali stabil.

Tak Mudah Stailkan Harga Beras 

Harga Eceran Tertinggi (HET) beras mempunyai peranan penting sebagai indikator pemerintah dalam pengambilan kebijakan stabilisasi pangan. Stabilisasi ini semakin beras jika dilakukan disaat pasokan beras tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, seperti saat kita mengalami kekeringan akibat dampak El Nino. 

Konon Ombudsman RI pernah memberikan rekomendasi kepada Bapanas untuk menghapus HET beras karena dinilai tidak efektif menjaga stabiilisasi harga beras. Bapanas menanggapi bahwa rekomendasi tersebut sulit untuk diikuti karena HET beras merupakan indikator pemerintah dalam pengambilan kebijakan pangan. Pemerintah sangat berhati-hati dalam melakukan perhitungan secara terinci, mulai ari mempertimbangkan biaya produksi petani, hingga daya beli masyarakat di setiap daerah sebelum menentukan HET.  Jika terjadi keaikan diatas harga tersebut, maka pemerintah mendapat sinyal untuk melakukan program bantuan demi menstabilkan harga.

Seperti yang dilakukan Bulog, yakni menyiapkan beras pasokan stabilisasi harga pemerintah (SPHP) saat ini sebanyak 1,7 ton dan ditargetkan menjadi 2 ton pada November 2023. 31.000 ton beras SPHP sudah disalurkan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan diklaim efektif menurunkan harga beras medium hingga rata-rata Rp11.000,00 dari sebelumnya Rp12.000,00 lebih.

Kenyataannya menstabilkan harga beras memang tidak mudah, dimana pemerimtah juga sudah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani hingga 20 persen dari semua Rp4.200,00 per kilogram menjadi Rp5.000,00 per kilogram.

Tanggal 4/10/2023 Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa stok PIBC sudah mencapi 31.410 ton. Perum Bulog menjamin pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dikuasai Bulog berada dalam jumlah aman sampai panen raya 2024 dan sedang digelontorkan melalui bantaun pangan dan operasi pasar.   


Read More

Kamis, 07 Maret 2024

26 Desa di Kabupaten Bekasi Masuk Rawan Pangan

 Pemetaan situasi ketahanan pangan penting dilakukan sehingga intervensi kerawanan berjalan optimal dan tepat sasaran. Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi menemukan ada 26 desa yang masuk dalam kategori rawan pangan (Kategori III).

Program yang dilakukan untuk mengatasainyamuai dari cadangan pangan pemerintah, warung pangan, gabah bantuan pemerintah, dan gerakan pangan murah, program gebrak (berakan berbagi B2SA). Perlu dibangun pasar di setiap kecamatan dan desa untuk mempermudah akses masyarakat. Biayanya tidak semuanya ditanggung APBD tapi juga dari APBDes dan swasta. 

Saat ini Kab. Bekasi hanya memiliki 12 pasar yang melayani 23 kecamatan.


26 desa itu mana saja sih?



Read More

Gender Equality and Social Inclusion (GESI) - Investasi Kesetaraan Gender

Ketidaksetaraan gender ternyata masih menjadi isu bagi Indoensia. Tidak hanya ketidaksetaraan ekonomi dimana akses dan peluang ekonomi laki-laki masih lebih condong dibandingkan perempuan. 

  • Komposisi laki -laki di dunia usaha dan industri masih mendominasi, terutama di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
  • Di bidang pendidikan, kesetaraan akses dan partisipasi perempuan di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), masih rendah.
  • Kekerasan mayoritas korbannya adalah perempuan. 
  • Di wilayah 3T, akses perempuan terhadap layanan kesehatan reproduksi dan prakelahiran masih terbatas, Begitu pula isu kesehatan mental banyak terjadi pada perempuan.

Dari sisi ketidaksetaan sosial, baik berdasarkan jenis kelamin, etnisitas, orientasi seksual, ataupun disabilitas, memiliki dampak serius terhadap pembangunan berkelanjutan karena masyarakat yang tidak inklusif rentan terhadap konflik, ketidakstabilan, dan ketidakadilan.

Investasi Kesetaraan Gender

Pendidikan berperan penting dalam mencapai kesetaraan gender dan inklusi sosial. Hal ini tercermin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia. Pemerintah, dengan dasar hukum ini, menetapkan landasan bagi sistem pendidikan yang inklusif, menjamin hak dan kesempatan yang sama dalam pendidikan berkuali- tas bagi semua warga negara, tanpa memandang jenis kelamin.

Gender Equality and Social Inclusion (GESI) 

Gender Equality and Social Inclusion (GESI) merupakan sebuah konsep yang menjadi fokus utama dalam pembagunan sosial dan ekonomi global. GESI bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan inklusif, yang di dalam- nya, setiap individu memiliki akses setara terhadap sumber daya, peluang, dan keputusan. GESI tidak sebatas pada kesetaraan gender tetapi juga mencakup berbagai dimensi keberagaman untuk mencip takan masyarakat yang lebih adil dan seimbang,

Inklusi sosial sendiri merupakan perluasan konsep gen- der yang semakin terbuka, dengan fokus pada usaha un- tuk meningkatkan martabat dan kemandirian individu se bagai kunci utama menuju pencapaian kualitas hidup yang optimal. GESI menjadi role model dalam menanggu langi kesenjangan dan kerentanan sosial.

8 Maret dirayakan oleh seluruh dunai sebagai Hari Perempuan Internasional . Tahun 2024 dirayakan dengan mengusung tema Invest in Women: Accelerate Progress (Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan). "Mengedepankan investasi dalam kesetaraan gender untuk mendorong kemajuan sosial dan ekonomi.

Peran perempuang sangat penting dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif. Pemerintah  harus mampu menjadi akselerator pemberdayaan perempuan dalam segala sektor dan menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi penuh dari berbagai kelompok dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya tanpa adanya diskriminasi maupun pengecualian. Dengan begitu, perempuan akan merasa terlibat, memiliki, relevansi, serta lebih memberdayakan diri di banyak hal ataupun aktivitas, terutama terkait dengan pembangunan bangsa. Pemerintah juga perlu memperhatikan permasalahan-permasalahan dan hambatan yang dihadapi oleh perempuan agar ke depannya masalah tersebut dapat diatasi secara maksimal. 

Catatan Icha

Menarik untuk membahas Kesetaraan Gender dari sudut pandang "kearifan lokal'. Bukankah isu gender ini menjadi sangat relatif karena ada variabel keragaman budaya yang mempengaruhi perbedaan perlakuan antar gender. Misal: perempuan tidak bekerja terkadang bukan karena tidak boleh/tidak mau bekerja tapi 'memilih' untuk tidak bekerja. 

Dari sudut pandang Anda bagaimana?




Read More

Kabupaten Bogor Dinobatkan Bebas Penyakit Frambusia

Penyakit Frambusia adalah penyakit menular yang sering diabaikan (neglected tropical disease (NTD)) karena jumlah kasus yang kecil. Kasus penyakit ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania, sehingga sering disebut juga sebagai Frambusia Tropicana. 

Walaupun jarang terjadi kasus ini masih terjadi di Indonesia. Penularan tejadi dengan kontak langsung sehingga terinfeksi bakteri Treponema Pertenue  yang menyebabkan penyakit kulit bahkan menyebabkan kecacatan tulang.  Penyakit ini dinamakan Frambusia karena gejala pada kulit mirip buah Frambusia.   

Tanggal 6 Maret 2024, Pemerintah Kabupaten Bogor mendapatkan penghargaan dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sebagai daerah bebas penyakit Frambusia atau Patek. Hingga tahun 2023 tidak ditemukan kasus ini di Kabupaten Bogor. 

  • Penilaian dilakukan dengan kriteria:
  • Pemetaan dan Pencatatan Kasus
  • Pembuktian semua suspek Frambusia negatif secara laboratorium
  • Melihat ketepatandan kelengkapan laporan kasus dari semua puskesmas 

Bagaimana dengan Kabupaten lainnya di Indonesia?

Icha 06/03/2024

Read More

Sejarah Jalur Kereta Api Bandung-Ciwidey

Keinginan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung untuk mereaktivasi jalur kereta api Bandung–Ciwidey sungguh menarik. Jalur kereta api ini sudah non-aktif sejak tahun 1982, dianggap tidak menguntungkan lagi karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Menariknya, walau dinon-aktifkan, konon Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka atau DJKAsudah membuat masterplan reaktivasi, namun belum terlaksana hingga. Beberapa titik pernah aktif, seperti jalur menuju Kavaleri, dan jalur menuju Depot Pertamina. Sebagian rel digunakan hingga pertengahan 2000-an untuk mengangkut tank dari Pindad ke Kavaleri dan sebaliknya.

Semula, jalur ini dibangun untuk mengangkut hasil bumi dari Bandung selatan ke Stasiun Bandungatau ke Batavia. Hal ini disebabkan yang memerlukan alat pengangkut produk-produk perkebunan dari wilayah Bandung Selatan agar murah dan cepat. Biaya pengiriman hasil dari Bandung Selatan ke wilayah lainnya dengan menggunakan pedati perlu mengeluarkan biaya sebesar 15 hingga 18 sen tiap ton. Selain mahal, pedati pun memiliki kelemahan menghadapai jarak tempuh yang jauh dan jalanan yang sukar dilalui.

Oleh karena itu, kemudian dibangunlah jalur kereta api Bandung-Ciwidey yang menelan biaya sekitar  Æ’1.776.000,00. jalur ini dibuat oleh perusahaan Belanda, Staatsspoorwegen (SS), yang terdiri atas segmen Cikudapateuh-Kopo (Soreang), dilanjut ke Ciwidey, dan dibuatkan pula jalur cabang dari Dayeuhkolot menuju Majalaya. Dalam verslag yang dibuat oleh Staatsspoorwegen, jalurnya sendiri dibuka untuk Bandung–Kopo (Soreang) dibuka pada tanggal 13 Februari 1921, dan Soreang–Ciwidey pada tanggal 17 Juni 1924

Pada perjalanannya, Staatsspoorwegen diserah- terimakan menjadi Djawatan Kereta Api Republik Indone- sia (DKARI) hingga saat ini menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI). 

   

[Ich-2024]

Read More

Cipratan Pembangunan KCIC untuk Kabupaten Bandung

        Kabupaten Bandung termasuk wilayah yang dilalui pembangunan Kereta Api Cepat  China Indonesia (KCIC). Wajar jika Bupati Kabupaten Bandung tidak berpuas dengan itu saja, Ada peluang untuk memperbesar dampak pembangunan tersebut dengan mengaktifkan kembali jalur kereta api Bandung-Ciwidey. 

        Reaktivasi jalur kereta api merupakan kerwenangan PT KAI (Kereta Api Indonesia) sehingga usulan tersebut dilayangkan pada yang berwenang. Namun, sangat disadari ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan ini yaitu perihal masyarakat yang menempati wilayah di sekitar jalur tersebut. 

Pembangunan Tol

       Selain reaktivasi jalur kereta, pemerintah Kabupaten Bandung juga mengusulkan (1) pembuatan jalan tol Soreang sampai Cidaun, (2)  pelebaran jalan Pacira (Pasirjambu-Ciwidey-Rancabali) hingga Pangalengan, dan (3) pembuatan kereta gantung dari Soreang-Pacira hingga Pangalengan.  

Sumber: PR 7 Maret 2024] #fenomenakonstruksiJabar2024

___

Catatan Icha

    Jalur kereta Api Bandung-Ciwidey tercatat dinon-aktifkan sejak tahun 1982 karena dianggap tidak mampu bersaing dengan kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Hingga tahun 2000 ada beberapa titik yang sempat aktif. Dengan demikian bisa dikatakan dalam kurun waktu cukup lama banyak aset yang dikuasai oleh KAI ini tidak produktif. Kondisi ini mengakibatkan rusak/menyusutnya nilai aset barang/bangunan. Pengawasan/pemeliharaan  aset yang minim membuka peluang aset hilang, pindah tangah, alih fungsi dan lain sebagainya. Bahkan, ditengarai saat ini tanah PT. KAI banyak dihuni oleh warga, sehinggakendala terbesar untuk reaktivasi adalah "pengambilalihan' wilayah dari penduduk setempat.  

Hal ini menjadi dilematis, jika penduduk setempat direalokasi akan terdengar sangat tidak adil dan dzalim. Proses ini pasti akan menimbulkan perlawanan yang memakan waktu, energi dan biaya. Namun disisi lain, jika terus dibiarkan maka bisa-bisa potensi yang ada sirna tanpa memberikan manfaat bagi warga Jawa Barat. 

Semoga pemerintah bisa segera mewujudkannya dengan cara terbaik. 

Read More

75% Rumah Sakit di Jawa Barta Milik Swasta

     Jumlah penduduk Jawa Barat yang besar menciptakan permintaan pelayanan kesehatan yang besar pula. Sehingga, Pemerintah tidak mungkin menjadi pemain solo untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tahun 2023, menurut data Dinas Kesehatan Jawa Barat ada 416 Rumah Sakit (RS) di Jawa Barat, yang terdiri dari 356 Rumah Sakit Umum dan 60 Rumah Sakit Khusus. dari sejumlah tersebut, Faktanya, 75 persen dari jumlah tersebut dimiliki oleh pihak swasta. 

    Berdasarkan standar WHO, rasio tempat tidur RS dengan jumlah penduduk adalah 1:1000. Jadi, jika mengacu pada standar WHO, idealnya jumlah tempat tidur yang tersedia di Jawa Barat dengan penduduk 49,9 juta jiwa adalah 50.000 unit.

(ich-2024)





Read More

Kamis, 04 Januari 2024

My New Frasa - Vivere Pericosolo

Mata saya langsung terpaut saat menemukan sebuah laman yang memuat sebuah artikel yang berjudul Vivere Pericosolo. Tentu yang membuat menarik bukan karena frasa itu terdengar istimewa karena berbahasa Italia, tapi karena istilah itu digunakan oleh Sang Proklamator Soekarno sebagai judul pidatonya  pada 17 Agustus 1964 “Tahun Vivere Pericoloso” atau populer disebut “Tavip”.

"Revolusi kita masih terus berjalan, dan bukan saja berjalan, tetapi harus bertumbuh, dalam arti pengluasan, bertumbuh dalam arti pemekaran konsepsi-konsepsi, sesuai dengan tuntutan zaman, sesuai dengan tuntutan Amanat Penderitaan Rakyat….” (Soekarno, 17/08/1964). Ar

“Vivere pericoloso”  merupakan frasa yang terbentuk dari kata vivere, "hidup", dan pericoloso, "berbahaya") yang berarti "hidup penuh bahaya" atau "hidup menyerempet bahaya". Namun dalam bahasa Italia, bentuk yang benar adalah vivere pericolosamente.

Tentunya berlebihan jika saya menautkan Viveri pericoloso dalam kehidupan saya sehari-hari karena pastinya istilah tersebut dikoarkan Sang Proklamator buat negeri ini, bukan buat saya "para pencari aman". Namun, sebagai seorang manuasi rata-rata yang masih sangat rajin mengeluh saya merasa perlu menenungkannya. Entah, sepertinya terlalu jauh jika dihubungkan dengan ceramah yang baru saya dengar kemarin dari Ustadz Hanan Attaki tentang hidup yang bersusah-payah. Bahwasanya hakikat hidup ini adalah kesusahan, karena kenikmatan adanya di surga. Saya yang selama ini mengeluh setiap pagi ketika harus pergi ke kantor. Melenguh cukup keras untuk menepis rasa berat di dada membayangkan suasana kerja yang tidak nyaman, beban kerja yang memuakkan, perjalanan yang membosankan, ini dan itu. Hal utama yang mendorong saya untuk akhirnya berangkat kerja adalah karena ternyata saya masih butuh gaji. 

Saya lupa kalau dibandingkan sebagian besar pegawai di kantor, gaji saya termasuk golongan "menengah ke atas". Betapa tidak bersyukurnya saya dengan masih mengeluhkan apa yang saya terima sampai hari ini, disaat banyak orang ingin berada di posisi seperti saya ini. Saya mengeluh karena saya membayangkan betapa nyamannya berkerja tanpa mengeluhkan apapun, karena situasi bekerja sudah nyaman, kolega sangat kooperatif dan kolaboratif, perjalanan nyaman tanpa macet dan perlu kebut-kebutan, kalau bisa saat malas di kantor bisa kerja dari rumah. Mantap sepertinya..

Lamunan itu melambung sampai si "Vivere Pericosolo" ini menjitak kepala saya dengan cukup tidak sopan, "hey kamu manusia yang kurang bersyukur.. hidup sebegini saja sudah membuatmu menjadi pengeluh. Padahal kenyamananmu didapat dari mereka yang berjuang. Pembantumu yang membuat rumahmu bersih sehingga kamu bisa kerja tanpa mikir beres-beres rumah. CS di kantor yang sedari pagi  menyiapkan ruangan kerjamu bersih  supaya kamu bisa langsung pakai. PC, printer, kertas dan sudah siap di mejamu tinggal kamu gunakan. Semua itu disiapkan agar kamu nyaman. Lalu apa kamu tidak ingat kalau ada yang bekerja supaya gajimu diterima tepat waktu, bekerja supaya pangkatmu naik berkala tanpa harus sogok sana sini. Bahkan tidak mustahil ada orang-orang yang harus nyerempet bahaya untuk mewujudkan apa yang kamu nikmati saat ini."

Yup, hidup ini penuh kesusahan karena segala sesuatunya perlu diupayakan . Bahkan nasi yang sudah disuapkan kemulut pun harus dikunyah dan telan untuk bisa masuk ke perut kita. So, nikmati usaha itu dan berdoalah semoga semuanya menjadi berkah. Jangan berpuas diri, berusahalan menjadi lebih baik, ber-evolusi, ber-revolusi untuk tumbuh dan maju. Hiduplah dalam kebaikan..

Ah perenungan ini mungkin cukup terlambat, karena sekarang sudah di hari kelima Januari 2024. Tapi tak apa, perenungan tidak selalu hanya dilakukan pada akhir tahun.. Bismillah..

Read More