Bung Karno pernah berkata, "kalau kita tidak bisa menyelenggarakan sandang, pangan di tanah air yang kaya ini, maka sebenarnya kita sendiri yang tolol, kita sendiri yang mahatolol"
Data Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) menunjukkan adanya kenaikan harga beras sejak November 2023. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan harga kan terus naik hingga April 2024, seiring dengan panen di beberapa daerah.
Tidak perlu aneh jika beras disebut sebagai komoditas seksi yang harganya terus melambung. Bahkan pasca Pemilu 2024 digadang-gadang sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah. Harga Rp13.900/kilogram termasauk sangat tinggi untuk kawasan ASEAN. Mahalnya harga berasa di Indonesia hanya dikalahkan Brunei Darussalam di kisaran Rp36.716/kilogram.
Penyebab harga tinggi ini karena ketersediaan beras yang tidak mencukupi permintaan masyarakat. Ketidakcukupan ini dikarena produksi padi di tahun 2023 yang menurun karena terdampak el Nino sehingga terjadi penurunan produksi sebesar 1 juta ton. Selain itu, kelangkaan beras di pasaran disinyalir dipengaruhi bantuan sosial berupa beras yang dilakukan sebelum Pemilu 2024. Beras premium dicampur dengan beras medium untuk dijadikan bansos. Inilah yang menyebabkan kelangkaan beras premium dan mengakibatkan melonjaknya harga beras di pasaran.
Penyebab lainnya dalah ekonomi beras global. Juli 2023, India melarang ekspor beras karena pertimbangan politis dimana Perdana Menteri India sedang menghadapi Pemilu 2024.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha