Minggu, 03 September 2017

PENGADILAN UNTUK SANG AHLI STATISTIK

Oleh: Bustanul Arifin



Artikel ini bagus sekali. Menceritakan nasib Andreas Georgiou, ahli statistik yang sudah melalang buana 30 tahun, namun pada 2000 memutuskan pulang ke Yunani, tanah tumpah darahnya yang ekonominya sedang morat marit.

Karena dari lulusan kampus ternama dan bekerja dua dasawarsa jadi pimpinan IMF, pemerintah Yunani langsung menawarinya jadi kepala badan statistik Yunani (Elstat). Selama 8 tahun mengepalai Elstat, ekonomi Yunani tidak kunjung membaik, malah semakin runyam.

Jari untuk saling menyalahkan sudah menunjuk kemana-mana. Rakyat, pemerintah yg naik turun, negara kreditor, IMF, dan kanselir Jerman Angela Merkel, gantian menjadi kambing hitam.

Karena semua membela diri dengan sengit dan saling ancam, tiba-tiba semua pihak melakukan shoot the messenger (menghabisi pembawa pesan). Semua telunjuk menunjuk sang pembawa pesan yakni Andreas Georgiou.

Tiba-tiba kejaksaan agung mengeluarkan tuntutan penjara seumur hidup ke Georgiou atas tuduhan kriminal membesar-besarkan angka inflasi. Akibatnya pemerintah Yunani menerima bailout IMF yg mensyarakat penerapan austerity (kebijakan ketatkan ikat pinggang) yg sangat ketat. Sehingga subsidi dicabut habis dan rakyat menderita. Tuduhan ini didukung semua partai (termasuk partai presiden berkuasa Prokopis Pavlopoulos).

Apa respons Georgiou setelah dicampakkan negerinya dengan tuduhan yg sangat merendahkan integritasnya itu ? Dia dengan bantuan penuh asosiasi biro statistik Eropa (Eurostat) tentu saja melawan. "Saya menggunakan data yang akurat, perhitungan saya menggunakan formula yg sahih, dan sudah terlihat hasilnya pada perbaikan ekonomi Yunani. Apa yang salah ?" tegasnya.

Bagaimana nasib Georgious akhirnya ? Apa saja formula statistik yg dia gunakan untuk menyembuhkan Yunani ? dan Geolorgious ternyata bukan ahli statistik pertama yg masuk penjara di negara yg kena krisis. Siapa saja para martir itu ? Adakah dari Indonesia ? 


Sekedar Catatan

Sejauh ini belum ada statistisi Indonesia yang dipenjara gara-gara angka yang dirilisnya. Kalau dimarahin atau dicuekin Presiden/Wapres/ Menteri/Gubernur/Bupati atau dicurigai pakar/media/komentator, itu mah sudah biasa. Kita tidak bisa memuaskan semua pihak bukan?.

Tinggal re-instrospeksi saja, apakah kita sebagai statistisi bisa mempertanggungjawabkan metodologi yang kita pakai?


Marisa Wajdi!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha