Artikel
ini bagus sekali. Menceritakan nasib Andreas Georgiou, ahli statistik yang
sudah melalang buana 30 tahun, namun pada 2000 memutuskan pulang ke Yunani,
tanah tumpah darahnya yang ekonominya sedang morat marit.
Karena dari lulusan kampus ternama dan
bekerja dua dasawarsa jadi pimpinan IMF, pemerintah Yunani langsung menawarinya
jadi kepala badan statistik Yunani (Elstat). Selama 8 tahun mengepalai Elstat,
ekonomi Yunani tidak kunjung membaik, malah semakin runyam.
Jari untuk saling menyalahkan sudah
menunjuk kemana-mana. Rakyat, pemerintah yg naik turun, negara kreditor, IMF,
dan kanselir Jerman Angela Merkel, gantian menjadi kambing hitam.
Karena semua membela diri dengan sengit dan
saling ancam, tiba-tiba semua pihak melakukan shoot the messenger (menghabisi
pembawa pesan). Semua telunjuk menunjuk sang pembawa pesan yakni Andreas
Georgiou.
Tiba-tiba kejaksaan agung mengeluarkan
tuntutan penjara seumur hidup ke Georgiou atas tuduhan kriminal membesar-besarkan
angka inflasi. Akibatnya pemerintah Yunani menerima bailout IMF yg mensyarakat
penerapan austerity (kebijakan ketatkan ikat pinggang) yg sangat ketat.
Sehingga subsidi dicabut habis dan rakyat menderita. Tuduhan ini didukung semua
partai (termasuk partai presiden berkuasa Prokopis Pavlopoulos).
Apa respons Georgiou setelah dicampakkan
negerinya dengan tuduhan yg sangat merendahkan integritasnya itu ? Dia dengan
bantuan penuh asosiasi biro statistik Eropa (Eurostat) tentu saja melawan.
"Saya menggunakan data yang akurat, perhitungan saya menggunakan formula
yg sahih, dan sudah terlihat hasilnya pada perbaikan ekonomi Yunani. Apa yang
salah ?" tegasnya.
Bagaimana nasib Georgious akhirnya ? Apa
saja formula statistik yg dia gunakan untuk menyembuhkan Yunani ? dan
Geolorgious ternyata bukan ahli statistik pertama yg masuk penjara di negara yg
kena krisis. Siapa saja para martir itu ? Adakah dari Indonesia ?
Silahkan baca
link selengkapnya di : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1740-9713.2017.01052.x/full
Sekedar Catatan
Sejauh
ini belum ada statistisi Indonesia yang dipenjara gara-gara angka yang dirilisnya.
Kalau dimarahin atau dicuekin Presiden/Wapres/ Menteri/Gubernur/Bupati atau
dicurigai pakar/media/komentator, itu mah sudah biasa. Kita tidak bisa memuaskan semua pihak bukan?.
Tinggal re-instrospeksi saja, apakah kita sebagai statistisi bisa mempertanggungjawabkan metodologi yang kita pakai?
Tinggal re-instrospeksi saja, apakah kita sebagai statistisi bisa mempertanggungjawabkan metodologi yang kita pakai?
Marisa Wajdi!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar Anda.
Salam hangat,
Icha