Skip to main content

ISTILAH DALAM KONSEP PDB DAN TABEL INPUT-OUTPUT: Input

#2 Istilah dan Konsep Produk Domestik Bruto dan Tabel Input-Output

INPUT

A. INPUT ANTARA (Intermediate Inputs)

Input antara (intermediate inputs) adalah penggunaan berbagai barang dan jasa oleh suatu kegiatan produksi untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa (goods and services). Input antara tersebut dapat berasal dari produksi kegiatan-kegiatan ekonomi lain, dan/atau juga dari produksi sendiri; baik yang merupakan produk domestik atau produk impor. Barang-barang yang digunakan sebagai input antara biasanya habis sekali pakai dalam suatu proses produksi, seperti bahan baku, bahan penolong, bahan bakar dan sejenisnya. 

Beberapa catatan mengenai input antara adalah sebagai berikut:
  1. Kadang-kadang sulit untuk membedakan apakah suatu transaksi barang dan jasa harus dicatat sebagai input antara atau bukan.  Pedoman yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: sepanjang transaksi barang dan jasa merupakan atau dalam rangka proses produksi, maka transaksi tersebut digolongkan sebagai input antara. Contoh: pengeluaran untuk karyawan yang ditanggung oleh produsen dalam rangka proses produksi (misalnya pengeluaran untuk membeli helm kerja, jaket kerja, dan sebagainya) diperlakukan sebagai input antara; tetapi pengeluaran berupa barang (misalnya pemberian hadiah lebaran berupa baju, sarung, makanan, dan sebagainya) yang diberikan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan diperlakukan sebagai bagian dari upah dan gaji, bukan sebagai input antara.
  2. Perbaikan-perbaikan ringan dikategorikan sebegai input antara, sedangkan perbaikan besar yang akan memperpanjang umur penggunaan suatu barang modal seperti mesin-mesin dikategorikan sebagai pembentukan modal tetap bruto (PMTB).  Contoh: perbaikan lampu mesin produksi karena rusak (misalnya perbaikan projector lamp) diperlakukan sebagai input antara; sedangkan perbaikan mesin produksi secara besar (misalnya perbaikan mesin giling daging pada industri pengalengan daging) diperlakukan sebagai PMTB, bukan sebagai input antara.  Catatan: pengeluaran untuk pemeliharaan tanaman keras (seperti tanaman kelapa sawit) dari mulai tumbuh sampai tanaman kelapa sawit tersebut menghasilkan diperlakukan sebagai PMTB, bukan  sebagai input antara.
  3. Informasi yang diperoleh mengenai harga input antara biasanya adalah atas dasar harga konsumen.  Oleh karena itu, untuk membangun suatu tabel I-O atas dasar harga produsen, khususnya pada kuadran input antara, marjin perdagangan dan marjin transportasi perlu diperkirakan terhadap berbagai input antara yang digunakan untuk menghasilkan output atau produk agar dapat memperkirakan kuadran input antara atas dasar harga produsen.
  4. Dalam suatu tabel I-O, penggunaan input antara oleh berbagai kegaitan produksi dapat menunjukkan keterkaitan antara kegiatan ekonomi pada suatu perekonomian; dan penggunaan input antara tersebut dinotasikan dengan Xij, yaitu input antara yang berasal dari kegiatan produksi ke-i yang digunakan oleh kegiatan produksi ke-j dalam rangka menghasilkan output Xj. Pada tabel I-O, total input antara atau ∑Xij biasanya diberi kode 190 (lihat contoh klasifikasi tabel I-O yang diberikan pada tabel 3.4 berikut).
  5. Pada tabel I-O transaksi domestik atau model I-O impor tidak bersaing (non-competitive import Input-Output Model) terdapat dua komponen yang perlu dipisahkan, yaitu komponen input antara yang berasal dari produksi domestik dan input antara yang berasal dari impor. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu tabel I-O sedemikian perlu dipisahkan penggunaan produk domestik sebagai input dari penggunaan produk impor sebagai input antara pada kuadran input antara.[1] 

B. INPUT PRIMER atau NILAI TAMBAH (Primary Inputs/ Value Added)

Input antara (intermediate inputs) adalah penggunaan berbagai barang dan jasa oleh suatu kegiatan produksi untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa (goods and services)Input antara tersebut dapat berasal dari produksi kegiatan-kegiatan ekonomi lain, dan/atau juga dari produksi sendiri; baik yang merupakan produk domestik atau produk impor. Barang-barang yang digunakan sebagai input antara biasanya habis sekali pakai dalam suatu proses produksi, seperti bahan baku, bahan penolong, bahan bakar dan sejenisnya.

Input primer (primary input) atau lebih dikenal dengan istilah nilai tambah (value added) merupakan balas jasa yang diberikan kepada faktor-faktor produksi yang berperan dalam proses produksi untuk menghasilkan output atau produk.  Balas jasa tersebut mencakup upah dan gaji (wages and salaries), surplus usaha (operating surplus), penyusutan (depreciations), dan pajak tak langsung neto (net indirect taxes).

Upah dan gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada faktor produksi tenagakerja (labour), yaitu buruh/karyawan, baik dalam bentuk uang maupun barang. Termasuk dalam upah dan gaji adalah semua tunjangan (perumahan, kendaraan, kesehatan) dan bonus, uang lembur yang diberikan perusahaan kepada pekerja. Semua pendapatan pekerja tersebut masih dalam bentuk bruto atau sebelum dipotong pajak penghasilan.

Surplus usaha adalah balas jasa yang diberikan kepada faktor produk modal atau kapital (capital), yang dapat mencakup sewa properti (tanah, hak cipta atau patents), bunga neto (bunga yang diterima dikurangi bunga yang dibayar) dan keuntungan (profits) perusahaan. Keuntungan perusahaan dihitung dalam bentuk bruto, yaitu sebelum dibagikan kepada pemilik saham berupa dividen dan sebelum dipotong pajak pendapatan.

Penyusutan merupakan suatu nilai penyisihan terhadap barang-barang modal (capital goods) perusahaan yang dimaksudkan sebagai cadangan untuk penggantian barang-barang modal yang digunakan.

Pajak tak langsung neto merupakan pajak yang dikenakan pemerintah terhadap transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, seperti pajak pertambahan nilai (PPN), pajak impor, pajak ekspor, dan sebagainya, setelah dikurangi dengan subsidi yang diterima.

Dalam model I-O, nilai tambah biasanya dinotasikan dengan Vj, dan untuk setiap komponennya menggunakan notasi h. Jadi Vhj merupakan nilai tambah yang diciptakan di kegiatan ekonomi ke-j untuk komponen h. Dalam tabel I-O Indonesia, komponen nilai tambah biasanya diberi kode 201 sampai dengan 204 dan jumlah nilai tambah untuk setiap sektor diberi kode 209 (lihat contoh klasifikasi tabel I-O).




[1]Lihat penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini pada bagian penyajian tabel Input-Output.

Comments

Popular posts from this blog

SIR RONALD AYLMER FISHER (1890-1962)- "Pengembang Distribusi F"

Fisher   adalah pakar statistika, pertanian eksperimental, dan genetika kuantitatif asal Inggris. Richard Dawkins, tokoh pendukung neo-Darwinisme dan atheisme, menyebutnya sebagai “Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistika Anders Hald menyebut “Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar ilmu statistika modern”. Nama : Sir   Ronald Aylmer Fisher   TTL : Inggris, 17 Februari 1890 Peran dalam Statistika : pemberi landasan bagi banyak aspek dalam statistika modern, khususnya di bidang statistika inferensi, yang mempelajari teori estimasi dan uji hipotesis. Ia juga dikenal sebagai orang yang mampu menyatukan dua kutub perdebatan di awal perkembangan genetika modern: antara kutub genetika kuantitatif dan genetika kualitatif (genetika Mendel) Sumbangan Fisher Prinsip Disain Eksperimen maksimum likelihood sufficiency ,   ancilarity Diskriminator Lin

TABEL INPUT-OUTPUT: Penyajian Tabel

#6 Penyajian Tabel Input-Output Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, yaitu kuadran I merupakan kuadran input antara ( intermediate inputs ) atau kuadran konsumsi antara ( intermediate consumptions ), kuadran 2 merupakan kuadran permintaan akhir ( final demands ) atau konsumsi akhir ( final consumptions ), kuadran 3 merupak kuadran nilai tambah ( value added ) atau kudaran input primer ( primary inputs ), dan kuadran 4 merupakan kuadran keterkaitan nilai tambah dengan permintaan akhir ( interrelated between value added and final demands ).   Tetapi buku ini hanya mengenalkan suatu tabel I-O dengan menggunakan 3 (tiga) kuadran saja, yaitu kuadran 1, 2, dan 3, mengikuti tabel I-O yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Paling tidak, suatu tabel I-O dapat disusun dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) bentuk susunan berikut, yaitu: Tabel I-O model impor bersaing ( competitive import Input-Output mod

Proyeksi Perubahan Piramida Penduduk Indonesia 2010-2035

Peristiwa lahir, mati dan pindah merupakan peristiwa alamiah yang bisa terjadi di suatu wilayah. Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya dinamika penduduk di wilayah tersebut. Karena merupakan peristiwa alamiah, maka dinamika penduduk bisa berlangsung walaupun tanpa intervensi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tanpa adanya intervensi maka tingkat kelahiran dan kematian bisa sangat tinggi. Padahal salah satu indikator perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah: rendahnya tingkat kematian dan rendahnya angka ketergantungan. Transisi demografi di Indonesia, berlangsung secara perlahan namun terus menerus. Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) menunjukkan adanya transisi demografi yang  mengubah struktur umur penduduk Indonesia. sejak tahun 1971. Keberhasilan berbagai program dalam mengintervensi dinamika penduduk telah mampu menggeser anak-anak dan remaja, berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan berat di bagian bawah dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian