Penelitian
ilmiah tanpa metode statistik? Mungkinkah?
“Tanpa metode statistik, peneliti bagaikan orang buta yang
meraba-raba dalam kegelapan, mencari sesuatu yang belum tentu ada”
Pengertian Metode
Statistik
Metode statistik merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi
segala metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data
kuantitatif secara deskriptif. Tekanan umumnya diberikan pada pengumpulan dan
penataan data serta penggunaan pengukuran-pengukuran yang sifatnya merupakan
penyederhanaan guna memberi gambaran tentang karakteristik subjek penelitian. Pengertian
ini lebih dikenal sebagai pengertian statistik secara tradisional. Namun, secara moderen statistik kemudian didefinisikan
sebagai ilmu atau metode penarikan kesimpulan umum dari data kuantitatif yang terbatas.
Croxton dan Cowton
malah mendefinisikan statistik sebagai metode untuk mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, menganalisa dan menginterpretasikan data yang berwujud angka-angka.
Dalam context ini,
interpretasi berarti: penarikan kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan
atas dasar data kuantitatif yang terbatas.
Bila merunut pada asal muasalnya, maka teori statitik
merupakan cabang dari matematika terapan (Applied
Mathematics). Teori statistik berakar dari ilmu matematika murni yang
dikenal dengan nama teori probabilita yang sudah berumur ratusan tahun. Ya, bila
dibandingkan dengan Matematika, umur Statistik masih sangat muda. Dirintis di
tahun 1880 oleh F. Galton, statistik baru booming
beberapa puluh tahun kemudian.
Beberapa statistisi menganggap bahwa suatu teori statistik
yang lengkap seharusnya meliputi :
1.
teori probabilita
2.
konsekuensi teoritis dari asas randomisasi
3.
asas-asas penaksiran parameter
4.
asas pengujian hipotesis
ketiga komponen terakhir tidak termasuk dalam teori
probabilita namun asas-asasnya merupakan aksioma yang dapat memperluas aksioma
teori probabilitas yang dibutuhkan dalam aplikasi statistik
Peran Statistik
Peranan metode statistik di bidang penelitian ilmiah, semakin
hari semakin penting. Demi kemajuan penelitian ilmiah, eksperimen yang sifatnya
makin complex dan khusus makin
dibutuhkan. Di beberapa bidang penelitian, peneliti sukar menguasai peralatan
statistik yang seharusnya berguna bagi dirinya. Hal ini karena semakin khusus
metodenya, maka tingkat keluwesannya semakin berkurang. Jadi penggunaannya
dalam eksperimen tertentu menghendaki adanya modifikasi dan perbaikan. Sehingga
kemudian timbulah Statistika Terapan (Applied
Statistics). Dalam Statistik terapan ini statistisi dapat berkolaborasi
dengan peneliti ilmiah di berbagai kajian ilmu. Statistika Terapan membantu
dalam perencanaan eksperimen dan evaluasi hasil eksperimen. Sama halnya dengan
Matematika, Statistik adalah “alat bantu” bagi perkembangan ilmu lainnya.
Edward E. Lewis bahkan menganggap bahwa metode statistik bukan merupakan ilmu
pengetahuan tersendiri, melainkan suatu prosedur ilmiah guna mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Kesimpulannya, syarat seorang statistisi adalah menguasai:
1.
Teori Statistik2.
Metode Statstik