Skip to main content

Posisi Metode Statistik dalam Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah tanpa metode statistik? Mungkinkah?

“Tanpa metode statistik, peneliti bagaikan orang buta yang meraba-raba dalam kegelapan, mencari sesuatu yang belum tentu ada”

Pengertian Metode Statistik
Metode statistik merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi segala metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data kuantitatif secara deskriptif. Tekanan umumnya diberikan pada pengumpulan dan penataan data serta penggunaan pengukuran-pengukuran yang sifatnya merupakan penyederhanaan guna memberi gambaran tentang karakteristik subjek penelitian. Pengertian ini lebih dikenal sebagai pengertian statistik secara tradisional.  Namun, secara moderen statistik kemudian didefinisikan sebagai ilmu atau metode penarikan kesimpulan umum dari data kuantitatif yang terbatas.

Croxton dan Cowton[1] malah mendefinisikan statistik sebagai metode untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa dan menginterpretasikan data yang berwujud angka-angka.  Dalam context ini, interpretasi berarti: penarikan kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan atas dasar data kuantitatif yang terbatas.

Bila merunut pada asal muasalnya, maka teori statitik merupakan cabang dari matematika terapan (Applied Mathematics). Teori statistik berakar dari ilmu matematika murni yang dikenal dengan nama teori probabilita yang sudah berumur ratusan tahun. Ya, bila dibandingkan dengan Matematika, umur Statistik masih sangat muda. Dirintis di tahun 1880 oleh F. Galton, statistik baru booming beberapa puluh tahun kemudian.

Beberapa statistisi menganggap bahwa suatu teori statistik yang lengkap seharusnya meliputi :
1.       teori probabilita
2.       konsekuensi teoritis dari asas randomisasi
3.       asas-asas penaksiran parameter
4.       asas pengujian hipotesis
ketiga komponen terakhir tidak termasuk dalam teori probabilita namun asas-asasnya merupakan aksioma yang dapat memperluas aksioma teori probabilitas yang dibutuhkan dalam aplikasi statistik

Peran Statistik
Peranan metode statistik di bidang penelitian ilmiah, semakin hari semakin penting. Demi kemajuan penelitian ilmiah, eksperimen yang sifatnya makin complex dan khusus makin dibutuhkan. Di beberapa bidang penelitian, peneliti sukar menguasai peralatan statistik yang seharusnya berguna bagi dirinya. Hal ini karena semakin khusus metodenya, maka tingkat keluwesannya semakin berkurang. Jadi penggunaannya dalam eksperimen tertentu menghendaki adanya modifikasi dan perbaikan. Sehingga kemudian timbulah Statistika Terapan (Applied Statistics). Dalam Statistik terapan ini statistisi dapat berkolaborasi dengan peneliti ilmiah di berbagai kajian ilmu. Statistika Terapan membantu dalam perencanaan eksperimen dan evaluasi hasil eksperimen. Sama halnya dengan Matematika, Statistik adalah “alat bantu” bagi perkembangan ilmu lainnya. Edward E. Lewis bahkan menganggap bahwa metode statistik bukan merupakan ilmu pengetahuan tersendiri, melainkan suatu prosedur ilmiah guna mengembangkan ilmu pengetahuan.

Kesimpulannya, syarat seorang statistisi adalah menguasai:
1.       Teori Statistik
2.       Metode Statstik




[1] Frederick E.Croxton dan Dudley J. Cowden, Applied Generalized Statistics, Second editiion, Prentice –Hall, Inc., N.Y. 1955, bab I


Sumber: Anto Dajan. Pengantar Metode Statistik Jilid I. LP3ES, Jakarta.1986, Bab I

Comments

Popular posts from this blog

SIR RONALD AYLMER FISHER (1890-1962)- "Pengembang Distribusi F"

Fisher   adalah pakar statistika, pertanian eksperimental, dan genetika kuantitatif asal Inggris. Richard Dawkins, tokoh pendukung neo-Darwinisme dan atheisme, menyebutnya sebagai “Pengganti Darwin terbesar”, dan ahli sejarah statistika Anders Hald menyebut “Fisher adalah seorang jenius yang dengan sendirian menciptakan dasar-dasar ilmu statistika modern”. Nama : Sir   Ronald Aylmer Fisher   TTL : Inggris, 17 Februari 1890 Peran dalam Statistika : pemberi landasan bagi banyak aspek dalam statistika modern, khususnya di bidang statistika inferensi, yang mempelajari teori estimasi dan uji hipotesis. Ia juga dikenal sebagai orang yang mampu menyatukan dua kutub perdebatan di awal perkembangan genetika modern: antara kutub genetika kuantitatif dan genetika kualitatif (genetika Mendel) Sumbangan Fisher Prinsip Disain Eksperimen maksimum likelihood sufficiency ,   ancilarity Diskriminator Lin

TABEL INPUT-OUTPUT: Penyajian Tabel

#6 Penyajian Tabel Input-Output Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa suatu tabel I-O sebenarnya terdiri dari 4 (empat) kuadran, yaitu kuadran I merupakan kuadran input antara ( intermediate inputs ) atau kuadran konsumsi antara ( intermediate consumptions ), kuadran 2 merupakan kuadran permintaan akhir ( final demands ) atau konsumsi akhir ( final consumptions ), kuadran 3 merupak kuadran nilai tambah ( value added ) atau kudaran input primer ( primary inputs ), dan kuadran 4 merupakan kuadran keterkaitan nilai tambah dengan permintaan akhir ( interrelated between value added and final demands ).   Tetapi buku ini hanya mengenalkan suatu tabel I-O dengan menggunakan 3 (tiga) kuadran saja, yaitu kuadran 1, 2, dan 3, mengikuti tabel I-O yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Paling tidak, suatu tabel I-O dapat disusun dengan menggunakan kombinasi dari 4 (empat) bentuk susunan berikut, yaitu: Tabel I-O model impor bersaing ( competitive import Input-Output mod

Proyeksi Perubahan Piramida Penduduk Indonesia 2010-2035

Peristiwa lahir, mati dan pindah merupakan peristiwa alamiah yang bisa terjadi di suatu wilayah. Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya dinamika penduduk di wilayah tersebut. Karena merupakan peristiwa alamiah, maka dinamika penduduk bisa berlangsung walaupun tanpa intervensi. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tanpa adanya intervensi maka tingkat kelahiran dan kematian bisa sangat tinggi. Padahal salah satu indikator perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah: rendahnya tingkat kematian dan rendahnya angka ketergantungan. Transisi demografi di Indonesia, berlangsung secara perlahan namun terus menerus. Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) menunjukkan adanya transisi demografi yang  mengubah struktur umur penduduk Indonesia. sejak tahun 1971. Keberhasilan berbagai program dalam mengintervensi dinamika penduduk telah mampu menggeser anak-anak dan remaja, berusia dibawah 15 tahun, yang biasanya besar dan berat di bagian bawah dari piramida penduduk Indonesia, ke bagian