Selasa, 06 Maret 2018

DESAIN EKSPERIMEN: Pengantar


Sesuai namanya Desain Eksperimen (Experiment Design adalah rancangan atas tahapan-tahapan yang akan diterapkan dalam sebuh percobaan. Rancangan tahapan percobaan tersebut harus mengacu pada tujuan percobaan, yaitu mendapatkan analisa yang objektif dan kesimpulan yang tepat atas permasalahan yang sedang dibahas .

Suatu desain eksperimen bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, dengan menggunakan desain yang paling efektif dan efisien.

Tujuan utama penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara melakukan intervensi atau memberikan perlakuan (treatment) kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat) dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan  perlakuan (kelompok kontrol).

Istilah-istilah dalam Desain Eksperimen:

  • Perlakuan: intervensi yang akan diterapkan pada unit eksperimen untuk dibandingkan dengan kelompok control.
  • Unit eksperimen: unit/objek yang diintervensi dengan perlakuan percobaan
  • Kekeliruan eksperimen: kegagalan dari dua unit eksperimen identik yang dikenai perlakuan untuk memberikan hasil yang sama . 

Prinsip –prinsip Desain Eksperimen:

  • Replikasi  atau pengulangan.
          Replikasi bertujuan:
    • Memberikan taksiran kekeliruan eksperimen yang dapat dipakai untuk menentukan panjang selang kepercayaan (confident interval) atau sebagai satuan dasar pengukuran untuk menetapkan taraf signifikansi dari perbedaan-perbedaan yang diamati.
    • Menghasilkan taksiran yang lebih akurat untuk kekeliruan eksperimen.
    • Memungkinkan diperolehnya taksiran yang lebih baik mengenai efek rata-rata dari suatu faktor.
  • Pengacakan atau Randomisasi.
          Tujuan pengecakan:
    • Pengacakan dilakukan untuk memenuhi asumsi independensi pengematan. Prinsip ini merupakan merupakan syarat bahwa data memenuhi syarat pengujian dan datanya dapat dianalisa.
    • Pengacakan tidak menjamin terjadinya independensi , tapi bisa meminimalkan koreksi antar pengamatan .
    • Pengacakan adalah upaya untuk menghilangkan bias data.
  • Kontrol Lokal 
    • Kontrol lokal adalah upaya penyeimbangan, pengkotakan, dan pengelompokkan unit-unit eksperimen yang digunakan dalam desain. Jika tujuan replikasi dan pengacakan adalah memastikan uji signifikansi dapat dilakukan, maka prinsip ini bertujuan untuk mengefisienkan Desain Eksperimen.


Langkah-langkah Desain Eksperimen

Langkah-langkah membuat desain eksperimen tergantung pada masalah penelitian, tetapi pada dasarnya pelaksanaan Desain Eksperimen mengikuti langkah sebagai berikut: 
  1. Identifikasi masalah (tujuan percobaan);
  2. Perumusan hipotesis;
  3. Penentuan teknik dan desain eksperimen;
  4. Pemeriksaan semua hasil yang mungkin dan latar belakang atau alasan-alasan agar eksperimen menghasilkan informasi yang diperlukan;
  5. Mempertimbangkan semua hasil ynag mungkin ditinjau dari prosedur statistik yang diharapkan berlaku;
  6. Melakukan eksperimen;
  7. Penggunaan teknik statistika terhadap hasil percobaan;
  8. Mengambil kesimpulan dengan mempergunakan derajat kepercayaan terhadap hal-hal yang diuji;
  9. Membandingkan dengan penelitian-penelitian lain mengenai masalah yang sama .

Tahapan Desain Eksperimen

Dalam melakukan eksperimen, ada tiga tahap yang harus dilakukan pada unit-unit eksperimen, yaitu:
  • Pengelompokkan.
Pengelompokkan merupakan penempatan sekelompok unit-unit  eksperimen yang homogen ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda mendapat perlakuan yang sama .
  • Pemblokan
Pemblokan adalah pengalokasian unit-unit eksperimen ke dalam blok , sehingga unit-unit dalam blok secara relatif bersifat homogen.
  • Penyeimbangan
Penyeimbangan merupakan usaha untuk mendapatkan konfigurasi seimbang dari semua tahapan pengelompokkan, pemblokan, dan penggunaan perlakuan terhadap unit-unit eksperimen.

....