Sebuah teori mengatakan, ketika harga dollar naik, harga emas akan turun, begitupun sebaliknya.
Sehingga hubungan antara dollar AS dengan emas dunia adalah berbanding
terbalik.
Pada dasarnya alasan dari teori ini adalah hukum permintaan dan penawaran
dalam ekonomi.
--Supply VS Demand--
1.
Ketika penawaran emas tetap, permintaan berkurang, maka harga emas
akan turun
2.
Ketika penawaran emas naik, permintaan tetap, maka harga emas akan
turun
3.
Ketika penawaran emas turun, permintaan tetap atau naik, maka harga
emas akan naik
4.
Ketika penawaran emas tetap, permintaan bertambah, maka harga emas
akan naik
Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran emas, terutama yang
berkaitan dengan dollar AS:
1.
Perubahan kurs.
Melemahnya nilai tukar dollar AS bisa menjadi pendorong naiknya harga emas. Ilustrasi paling sederhana untuk pernyataan diatas adalah: ketika dollar
melemah, maka banyak orang yang akan membeli emas untuk mengamankan uangnya. Sehingga
permintaan akan emas akan meningkat.
2.
Perubahan suku bunga bank
Saat suku bunga naik, maka akan terjadi tekanan besar pada emas, karena
orang akan menyimpan uangnya dalam bentuk deposito. Sebaliknya ketika suku
bunga turun, maka orang akan mengalihkan tabungannya menjadi emas.
Adapun naik atau turunnya suku bunga ini bisa jadi dipengaruhi oleh
perubahan nilai kurs terhadap dollar. Ketika rupiah melemah, maka BI akan
menaikkan suku bunga untuk menahan laju kurs dollar AS. Secara langsung maupun
tidak langsung permintaan akan emas akan berkurang, harga emas pun
akan turun.
3.
Pertumbuhan Ekonomi
(disclaimer) Diperkirakan sekitar
80 persen emas dikonsumsi oleh industri perhiasan. Permintaan pasar untuk perhiasan
biasanya akan meningkat di saat kondisi ekonomi yang sedang meningkat. Namun premis ini tidak berarti bahwa pengaruh
peningkatan ekonomi sama besar dengan pengaruh perubahan harga emas. Data statistic menunjukkan bahwa permintaan perhiasan
emas lebih sensitif terhadap perubahan harga emas daripada peningkatan kondisi perekonomian.
4.
Tingginya Tingkat Inflasi
Hampir semua negara memperhitungkan tingkat inflasi
dalam kebijakan ekonominya. Asumsi tersebut digunakan untuk menetapkan
kebijakan moneter seperti tingkat suku bunga, dan lain sebagainya. Jika asumsi
bank sentral gagal, atau inflasi yang terjadi lebih besar daripada yang
diprediksi, maka harga emas akan melonjak! Kondisi ini mengindikasikan kondisi
ekonomi yang tidak menentu. Disaat seperti ini, emas biasanya menjadi buruan
orang untuk menyelamatkan asset dan investasinya.
5.
Kelangkaan Emas
Penawaran emas sangat dipengaruhi besarnya produksi
emas. Jika produksi emas menurun karena factor-faktor tertentu, misalnya
tambang emas yang meledak, tutupnya tambang-tambang emas karena masalah
perizinan atau demo, dsb, maka akan terjadi kelangkaan. Jika hal tersebut
terjadi, erutama saat permintaan emas meningkat, maka hal ini akan menimbulkan
kepanikan. Di saat panic seperti ini banyak yang membeli emas secara membabi
buta dan harga emaspun akan meroket sampai ke bulan. India dan Cina adalah Negara
yang yang memilih untuk menghabiskan uang mereka dalam investasi emas.
6.
Kondisi politik-ekonomi dunia
Tidak bisa
kita pungkiri bahwa ketidakpastian politik dunia sangat mempengaruhi
perekonomian dunia. Selain ekonomi, Amerika Serikat juga memiliki peran besar dalam
politik dunia.
Dalam ekonomi,
dollar AS dijadikan mata uang jangkar, menjadikannya sebagai mata uang standar
karena dianggap relative stabil dibandingkan mata uang manapun di dunia. Karena
alasan inilah maka banyak yang berinvestasi ke dalam dollar, akibatnya
permintaan akan dollar meningkat. Saat ekonomi AS goncang, maka investasi ke
dalam dollar AS akan dialihkan ke dalam bentuk lain. Sejauh ini investasi yang
dianggap relative paling aman adalah emas. Dengan demikian saat dollar AS
melemah, permintaan emaspun akan meningkat. Akibatnya harga emas akan
melambung.
Dalam
politik, AS dikenal sebagai “Polisi Dunia”. AS memegang ‘hak veto’ dengan daya
yang luar biasa. Dalam posisinya sebagai
pemegang tampuk hegemoni dunia, AS seakan menjadi sutradara politik
dunia. Semua tindak tanduk AS bisa berpengaruh pada politik dan ekonomi dunia.
Walaupun sehebat itu AS kadang tidak bisa berbuat apapun saat negaranya
goncang. Ndilalahnya AS seringkali mengajak seluruh dunia bergoncang
bersamanya. Di saat orang hilang kepercayaan pada AS, maka mereka akan berinvestasi pada emas. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kerugian. Banyak
investor yang menarik investasinya dalam bursa saham, forex, dan obligasi dan
beralih pada emas yang dianggap lebih aman.
7.
Terjadinya Kepanikan Finansial
Krisis moneter yang melanda Indonesia di tahun 1998
dan 2008 adalah salah satu contoh kepanikan finansial. Kepanikan finasial itu
membuat masyarakat resah akan sarana investasi mereka, yang seketika dapat
anjlok. Namun kepanikan finansial justru membuat emas membumbung tinggi,
permintaan emas yang tinggi membuat harga emas jauh di awang-awang. Kepanikan finansial
ini tidak saja terjadi di Indonesia, bahkan dunia pun pernah dan sedang mengalaminya.
8.
Harga Minyak Dunia Mendongkrak Emas
Kenaikan minyak dunia secara otomatis berpengaruh
pada kenaikan harga emas. Saat AS menyerang negara-negara penghasil minyak, maka
emas pun akan melonjak. Selain menyulut ketidakstabilan politik, serangan
tersebut berdampak pada persediaan minyak dunia. Secara lebih jauh hal ini
berdampak luas pada perekonomian. Dan sekali lagi, emas akan dijadikan pelarian
untuk mengamankan nilai kekayaan mereka. Walhasil emaspun melambung tinggi.
Demikian faktor-faktor yang bisa menjelaskan hubungan antara dollar AS dan harga emas. Agaknya (mungkin) masih ada faktor lain yang belum saya sebutkan. Hmmm, saya masih terbuka dengan masukan.
Tell me more!
Semoga bermanfaat!
Marisa Wajdi!!!